Belum lama ini, sebelum masuk masa pandemi, saya mendapatkan kesempatan untuk mempelajari Education Outcome lebih dalam kaitannya pada dunia sosial. Kesempatan tersebut membangkitkan kembali semangat saya, menyegarkan kembali passion saya di dunia sosial dan pendidikan.
Dalam perjalanan saya untuk belajar lebih dalam saya mulai dengan bertemu dengan teman-teman lama yang memiliki pengalaman di dunia pendidikan. Sayapun mulai berkenalan dan juga bertemu kembali dengan teman-teman yang memiliki passion di dunia sosial dan pendidikan.

Melalui perjalanan yang saya lalui, saya menerima banyak pendapat dan masukan baik dari proses maupun hasil akhir education outcome yang kemudian membuka lebih lebar sudut pandang saya. Seperti disiram air segar saya terdorong untuk merangkum sebuah kesimpulan, tentunya dari sudut pandang saya.
Biasanya, education outcome dirasakan penting bagi kita dalam tujuannya untuk mendapatkan pekerjaan yang layak atau seringkali kita dengar agar nantinya pemimpin masa depan Indonesia dapat memenuhi kapasitas yang diperlukan dalam tantangan global. Tetapi untuk dapat meningkatkan kesejahteraan warganya, meningkatkan sumber daya manusianya, dan mencapai tujuan ekonomi dan pembangunannya, ada begitu banyak peluang bagian masyarakat yang memiliki potensi.
Untuk kebutuhan Indonesia kita perlu melihat atau mengambil contoh rata-rata nasib anak-anak Indonesia dalam menempuh pendidikan.
Education Outcome bukan tentang perjalanan tetapi memilih program dan kegiatan pendidikan yang tepat yang membantu jalur menuju hasil pendidikan Anda. Ketika akses dan kualitas pendidikan mulai ada perbaikan atau bahkan dapat ditingkatkan, jalur atau pemahaman yang tepat tentang program mana yang akan dipilih menjadi keputusan penting berikutnya, baik melalui jenjang pendidikan yang lebih tinggi (higher education) atau pembelajaran kejuruan (vocational learning) atau bahkan belajar sendiri secara independent, yang mana sejak jaman pandemi jelas terbuka peluangnya.
Tapi bagaimana dan siapa yang bisa membantu saya? Adalah pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh setiap anak dan orang tua. Inilah inti dari #temanbelajarbersama.
Tapi melalui pertemuan saya dengan teman-teman di dunia pendidikan membuat saya kembali merefleksikan apa yang penting dan apa yang realistis dalam kehidupan nyata.
Saya membagi tulisan ini menjadi beberapa bagian pembahasan.
- Masa belajar anak
- Education Outcome pengertiannya
- Mengapa Education Outcome penting?
- Bagaimana proses education outcome?
- Impact / dampak dari education outcome
- Harga sebuah karya.
- Bersekolah
- Memilih Sekolah
- Coaching in the family
Topik-topik diatas dimaksudkan untuk menjelaskan pemahaman, mungkin solusi juga mencoba untuk menawarkan buah pemikiran dan pengalaman orang lain dalam bidang pendidikan khususnya topic education outcome.
Beberapa topik pembahasan yang siap untuk disimak. Tapi sejalan dengan perkembangan, sewaktu-waktu saya akan tambahkan topik baru atau pembahasan demi pembahasan yang menurut saya penting untuk dimengerti dan akan saya kumpulkan disini.
Saya mencoba menawarkan langkah prakarsa yang saya namakan Teman Belajar Bersama. Suatu aktifitas yang ingin saya jajaki untuk belajar dan mengajak belajar pendidikan bersama. Niat saya, menjadi teman yang menemani dalam perjalanan, menjadi teman untuk sama sama belajar pendidikan bersama. Menjadi seseorang yang dapat memberikan semangat, seperti selayaknya seseorang yang dulu saya butuhkan waktu kecil dan muda dulu. I want to be that someone who you needed when you were younger. An encourager.

#TemanBelajarBersama adalah suatu esensi yang ditangkap oleh Bung Simon dari Sinambung Indonesia yang berawal dari sebuah semangat. Sebuah semangat dari saya, Tyas Handayani, yang berarti, si pemberi daya dari dalam hati.
Semoga berkenan.
Salam pendidikan.
Silahkan lanjut bacaan disini.
Terima kasih yang sebesar-besarnya atas bantuan, dukungan dan bimbingan dari teman-teman:
- Mba Hety dan Bapak Hamid Abidin dari Filantropi Indonesia
- Mas Adit dan Bung Simon dari Sinambung Indonesia
- Mba Stien dari Pusat Studi Pelatihan dan Kebijakan Pendidikan Indonesia
- Mas Bukik dari Kampus Guru Cikal
- Bapak Tatang Suratno dari Universitas Pendidikan Indonesia
- Bapak Ben Suadi, Founder The Transformation Institute, Former Director PSF-School Development Outreach
- Bapak Bambang Irianto F, Pakar dan Konsultan pendidikan Indonesia, Former Advisory Putera Sampoerna Foundation untuk Sampoerna Academy dan PSF-School Development Outreach.
- Mas Yosea Kurnianto, Deputy Director SDG Academy Indonesia (an Initiative of Tanoto Foundation, UNDP & Bappenas)
- Mas Timmy Widjaja, Sampoerna Academy Graduates, batch USA.
- DR Sendy Widjaja, Founder Indo Advance, Former Head of Cultural Putera Sampoerna Foundation
- Mas Ramya Prajna, coFounder&CEO ThinkWeb & coFounder Semua Murid Semua Guru
Izinkan saya terus menjadi teman belajar bersama kalian.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project inquiries, tyas@bangwinconsulting.com
11 thoughts on “Teman Belajar Bersama”