Melbourne Sea Life Aquarium and South Wharf DFO

Melbourne family Trip

Day 5 : Monday, 8 February 2016 

Karena bantuan Rina & Panji we did visit yang memerlukan driving by car to beberapa tempat seperti Luna Park & Brighton Beach.

Sehingga hari ini kedepannya, adalah tempat2 yang dapat kami singgahi melalui TRAM dan jalan kaki.

Today’s agenda adalah :

  • Check in back to Citadines
  • Sea life Melbourne Aquarium
  • South Warf DFO  

Let’s hit it !

Rina & Panji berangkat pagi ke kantor jadi kami pun sekalian pesan taxi untuk mengantar kami dan barang-barang yang ada ke Citadines. Evan terbiasa bangun pagi untuk kesekolah jadi Alhamdulilah tidak masalah.

Evan pun cukup akomodatif mau sarapan sedikit ditaxi dan dilanjutkan di hotel.

It was very nice for Rina & Panji for having us over the weekend, dan terus menemani kami after office selama kami di Melbourne. Thank you guys. Semoga dalam suatu kesempatan kami dapat membalas kebaikan both you guys ya. Love.

Sesampai kami di hotel, tentunya kamar baru siap after lunch. Tapi tidak jadi masalah karena kami bisa tenang bepergian dengan menitipkan barang-barang kami di concierge.

Tips.

  • Biasanya hotel akan meminta pas photo bagi yang ingin menitipkan barang, sekedar security atau prosedur entah juga tapi siapkan saja karena akan berguna di negri orang.
  • Sering-sering check website tempat yang Anda akan kunjungi. Biasanya pembelian melalui online lebih murah bahkan banyak discount. Salah satunya saat kami membeli tiket masuk Sea Life Melbourne Aquarium.

Sea Life Melbourne Aquarium

Kembali melalui TRAM kali ini kami berhenti di Flinders Street. Dan jalan 2 blok hingga mencapai tempatnya. Saat kami masuk, ada beberapa line up pilihan.

Karena kami telah membeli tiket melalui online, make sure mengambil line up yang sesuai dengan pilihan pembayaran, setelah itu kami hanya perlu memperlihatkan email yang ada di Hp saya.

Selanjutnya tinggal masuk. Tentunya dengan beberapa penjelasan tentunya. Mari kita lihat … FISH !

Seperti aquarium lainnya di masing-masing Negara tentunya lebih banyak memperlihatkan ikan atau hewan laut yang khas di negaranya. Begitu juga disini.

Cukup besar aquarium ini karena hingga 5 lantai ! Bukan hanya hewan laut tapi juga yang terkenal di hewan dataran Australia seperti besar dan ganasnya crocodile Australia.
Diantara aquarium ada ruangan khusus untuk anak-anak belajar lebih banyak mengenai hewan laut.
Disini juga ada thematic movie yang disesuaikan dengan binatang yang ada disini. Kali ini Ice Age ! Seru ya ☺
Juga sempatkan melihat di area luar.

Di akhir kami tidak lupa berbelanja di merchandise shop dan mengambil photo-photo kami yang diambil saat masuk, sayang bila tidak diambil. Lihat deh 🙂

Fun 🙂

Now, DFO South Warf !

South Warf DFO Adalah Direct Factory Outlet bagi brand-brand terkenal. You name it !

Dari Allanah Hill hingga Bed Bath and Table, dari Coach factory hingga Cotton On juga ada khusus Cotton On Kids. Victoria Secret hingga Nike and many more termasuk brand khas Australia seperti Wichery dan lainnya bisa dilihat disini.

Lantai dasar adalah all about sports Sketchers hingga Addidas.
Lantai bawah adalah fashion and fashion and fashion! Arrggh !

KONTAN PUSING MENDADAK.

Bayangkan semuanya display dengan harga dibawah harga pasaran plus dengan tambahan discount tersedia !

Oh iya, sebelum masuk, kami sempat lunch di toko kecil khas makanan Thailand. Cukup murah dengan porsi yang cukup banyak. Recommended bagi Indonesians yang kepengen makanan nasi dengan lauk beragam.

Kenyang + Shopping = Bahagia.

Oh iya, disini kami juga ketemuan dengan seorang teman, Adit.
Dia yang ngajakin ngopi-ngopi sore-sore sambil ngobrol berhubung sudah lama tidak ketemu.

Ya dengan senang we said, lead the way Dit !
Southgate Yarra Riverside, kami di traktir oleh Adit ngopi sambil nyemil… hihihihi brownies rocky road.

Dinamakan Rocky Road sebenarnya adalah karena berisi marshmallows and sometimes with nuts. Kadang bukan hanya dalam bentuk brownies tapi juga chocolate ada yang Rocky Road.

Adit juga yang maksa kami photo-photo disini overlooking Melbourne’s city yang juga menjadi trademark tourist datang kesini. Harus katanya. Ya sudah, kami nurut saja 🙂

Setelah dari sini, kami berpisah sambil berjalan pelan kembali ke hotel sore-sore melihat lihat.

Abang sempet mampir ke beberapa toko camera, karena faktanya, barang elektronik di Melbourne kecenderung lebih murah harganya. Kadang hingga 30% miring. Tips again !

Nah, silahkan nonton vlog day 5 ya.

Mari kita lanjutkan perjalanan day 6 ! Yuk 🙂

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Brighton Beach and Queen Victoria Market

Melbourne Family Trip 

Day 4 : Sunday, 8 Feb 2016 

  • Drive to Brighton Beach and Luna Park at St Kilda Beach 
  • Queen Victoria Market

So, bright and early around 9am after breakfast at Tante Rina & Om Panji’s place, off we go to the beach!

Karena saya anak pantai, senang island hoping, pengalaman saya antara belitung di Indonesia dan khopipi islands at Thailand, saya sangat penasaran dengan pantai di Australia.

Kesempatan ini saya mulai dengan mengunjungi Brighton beach.

Pada kenyataanya Brighton Beach ini adalah salah satu landmark Melbourne karena rumah-rumah kecil yang berwarna warni menghiasi keriaan pantai tersebut.

Pada kebanyakan rumah-rumah ini disewakan dan ada yang dibeli untuk pribadi yang mau menggunakan atau menyewa ulang.

Disebutkan namanya Brighton Bathing Box dimana sejarahnya dimulai dari pantai-pantai di Inggris, Prancis dan Italia.

Kegunaannya beragam, mulai dari penyimpanan barang, berteduh, ada juga yang menambahkan fungsi dapur kecil dan meja makan seadanya.

Kami berjalan-jalan hingga ke ujung to see what other uniqueness here.

Jujur, khusus untuk Brighton Beach, secara kategori pantai, tidak seindah dan sebagus pantai di Indonesia… but it was very clean.

That day was definitely a good day to walk at the beach. Very Nice.

Evan tentunya selalu senang, sama kayak mamanya, anak pantai.

Setelah itu kami sempat mengitari area sekitar pantai Brighton, kami pun melintasi Luna Park di St Kilda Beach. Suatu amusement park yang cukup seru berdekatan dengan Brighton. 5 minutes walking distant.

Kami tidak pilih untuk stop karena lunch time is near and evan needs to eat, and fast !

Nah, kami ingin makan di tempat khas Melbourne, as we said to Panji, lets eat at some place that is soooooo Melbourne. Take us there ☺

Karena setelah lunch kami berencana ke Queen Victoria Market maka Panji parkir di salah satu gedung berdekatan dengan kedua tempat. Walking distance.

Royal Arcade Melbourne

Kami memilih makan di salah satu alley mall ini. Intinya, gang kecil. Seperti ini.

the lovely couple, Rina & Panji

Di Royal Arcade Melbourne yang berdiri pada bulan May 1870 merupakan suatu landmark bersejarah Melbourne yang rawat rapih hingga sekarang. Ada one of the oldest still in service tea room bernama Hopetoun Tea Rooms. Bagi yang mau mencoba harus reserved terlebih dahulu.

Lanjut ! Queen Victoria Market.

Untungnya, tadi malam Abang and Panji mampir ke rumah salah satu teman kami Aryo Kresnadi Prabowo hehehehe lengkap tuh gue sebut namanya. Karena sulitnya tidak membawa stroller, Aryo come to the rescue and offer us pinjam stroller sementara kami di Melbourne. What a life saver ! We owe you big time Aryo!

and then sampai di Queen Victoria Market pun, hah !

How to describe Queen Victoria Market is like pasar seadanya hanya bersih, beda warna, rapih mengalokasikan pakaian, mainan atau oleh-oleh makanan hingga fruits khas Melbourne.

Mirip Chaktuchak hanya lebih lenggang, lebih kecil namun tidak selengkap barangnya ya. Tapi gambarannya kurang lebih seperti itu.

Disini tempatnya kita belanja oleh-leh murah. Bisa nawar dan to tell you the truth, banyak orang Indonesia berjualan oleh-olehnya ! hahahahahhaha enak rasanya nawar pake bahasa Indonesia. Aseli 🙂

Bila kami sampai disini ada khas curros berlokasi di area depan dan donuts berlokasi di area belakang pasar yang dijual di food truck. You have to try ! Yummy !

So we’re done for the day, Evan juga tidak bisa jalan terlalu lama. Pastinya akan cranky so we went home with a big smile 🙂

*after-some-quick-shopping-tentunya* heheheheheh

Today’s vlog dapat disimak disini ya.

Mari kita lanjut day 5 ! Sealife Melbourne Aquarium !

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Yarra Valley Chocolatier

Melbourne family trip 
Day 3 : Saturday 6 Feb 2016 
  • Check out hotel at 9 am 
  • Pick up by Rina & Panji 
  • Yarra Valley Chocolatier 
  • Check in to Rina & Panji’s place

We are very grateful for Rina & Panji karena banyak sekali dibantu selama di Melbourne. Karena mereka ikut menemani jalan-jalan especially on the weekends hingga akhirnya keperluan sewa mobil pun tidak jadi. Dan dalam keperluannya untuk sewa child’s car seat pun dibantu disediakan oleh mereka, we were so grateful. Happy.

Note
Peraturan yang berlaku di Melbourne cukup strict sehingga dalam hal perlindungan anak diwajibkan untuk menggunakan child’s car seat pada setiap mobil pribadi.
Biaya sewa child’s car seat berkisar Rp.1-2jt.

So are you ready to know what happen next ? Here we go …

We made it on time for check out but Saturday was traffic so check out hotel by 10am.

Rina beli roti buat makan di jalan, tidak jauh dari hotel kami ada took roti BreadTop. Very nice, very warm and lembut rotinya. Pengkolan jalan kok, deket.

Pada kenyataannya, ternyata cukup tricky jalan menuju Yarra Valley walaupun melalui GPS dan Google Maps. It was Rina & Panji’s 1st time too.

Akhirnya kami tiba di daerah yarra dimana daerah tersebut sangat indah karena berbukit penuh dengan greeneries dan teryata penuh dengan berbagai perkebunan anggur. It was so different from where we came so it was indeed a refreshing sight.

We made a couple of wrong u-turns and end up arriving around after 1 pm so it was a minimum of 3 hours trip.

Sesampainya kami di Yarra Valley Chocolaterie dataran cukup tinggi walau matahari menyengat tapi udara yang cukup sejuk menyegarkan kami yang sudah cukup lama didalam mobil ☺

Yarra Valley Chocolaterie & Ice Creamary

Entry pertama masuk kedalam toko chocolate dengan segala macam jenis, rasa maupun bentuknya. Lumayan banyak dan cukup membingungkan karena semuanya seru dan enak kayaknya rasanya. You have to take some home. Wajib.

Perlu berkali-kali muter rasanya untuk memilih yang mana yang mau dibawa pulang dan oleh-oleh. Heheheheh.

Saat didalam toko, kita bisa melihat para chocolate makers bekerja dan membuat segala macam goodies from chocolate. Seru !

Tips
  • Pembelian credit card di Australia kebanyakan adalah self service. Be sure to remember your pin number when using.. walau banyak juga yang offer signature.
  • Kamar mandi cukup nyaman terutama bagi yang bawa anak kecil yang harus washy-washy setelah bermain diluar atau poop setelah makan 🙂

Setelah melihat-lihat karena kami cukup lapar akhirnya kami makan siang dulu bersama.

Disediakan crayons and drawing pictures untuk si kecil yang tidak mau diam.

Di hari ini lah saya mulai melakukan sesuatu yang sangat sinful. I start drinking chocolate milkshake ☺ It was soooooooo good ! oh my God ! hahahahaahh.

After lunch we played outside and the view was breathtaking. Evan seperti biasa, ga bisa melihat playground sedikit langsung lari dan lari dan lari.

Disediakan bola dan alat olahraga outdoor bagi yang ingin bermain sejenak melepas penat.
Silahkan nikmati beberapa photo berikut ini. Because we did hahaahhaha

Karena hari cukup sore dan perjalanan cukup jauh kami memutuskan untuk pulang dan beristirahat kerumah Rina & Panji. Love !

Silahkan simak vlog day 3 ya !

Now lets go to day 4 …

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Zoo

Day 2, Friday 5 Feb 2016 

  • Melbourne Zoo 
  • Chapel Street 

Lets go to the Zoo, Mama ! Evan berulang kali teriak dengan semangat. Just the thought of seeing the animals Evan always feel excited. Tiap kali tiap hari selalu cek temperature dan weather hari tersebut.

Berhubung saat tiba kemarin agak windy, kami memutuskan untuk sedia payung sebelum hujan heheheh.

We’re so ready ! Disini terlihat kami menunggu tram persis didepan hotel kami. Kalo lihat persis sebelah kiri photo adalah hotel kami. Dekat bukan ?

scarf by @pattforpattern, sunglasses by @uniqlo

Tram ini tidak langsung jadi kami dari Bourke Street, stop di William Street dan pindah TRAM yang langsung menuju Melbourne Zoo.

Setiba kami disana, saat mengantri di depan loket, suami ku tiba-tiba pucat teringat sesuatu. Ternyata camera yang dia gunakan untuk vlogging tertinggal di tram. OH SEDIHNYA !

Kami sempat melaporkan ke beberapa bagian pelaporan barang hilang, baik customer service TRAM maupun customer service city Melbourne.

Akhirnya dibantu oleh Rina teman kami yang saat ini bekerja dan tinggal di kota Melbourne, setelah mencerita history dan proses kehilangan mereka informasikan akan menghubungi kembali ke rina bilamana ada temuan atau update.

Well there’s nothing much that we can do now. Dan suami saya berucap, I wont let this ruined my holiday with my family… ooh!

Still.. its heart breaking to see kan ….

Ok, mari kita lanjutkan our visit to the Zoo. Secara harga, bisa dilihat disini, mereka tidak charge untuk anak-anak dibawah 4 tahun.

Ternyata Melbourne Zoo dibilang besar ya besar banget! Luas pada tepatnya.
Bagi anak umur 3,5 tahun cukup membuat kelelahan heheheheh termasuk orangtuanya.

Disinilah kami benar-benar menyadari bahwa stroller is a must bring essentials.
Karena outdoor there’s no way apabila tidak bawa topi atau teduhan selama bermain di sini. So, how did i rocked it ?
  
hat by @cottonink
Terus terang kami tidak mengunjungi semua animals yang ada disini.
Cukup yang hanya membuat evan kagum atau pilihan evan sendiri.

…. aneh melihat tortoise line up,
….atau yang khas Aussie 🙂
 
atau keunikan yang tidak ada di Indonesia seperti, area khusus kupu-kupu !
Pada dasarnya, mungkin hampir semua jenis kupu-kupu ada disini.
Suatu pengalaman yang sangat mengesankan inside that little butterfly garden. At least for me it really brings out that magical feeling inside the little girl in me 🙂 Magical.
Saat kita keluar ada area untuk anak-anak yang mau belajar mengenai butterfly, bisa juga buat istirahat sebentar.
 
 
And juga as we enter one of the area, kami temukan Indonesia !
 
Hahahahhah.
Rasanya pengen teriak, “Bang teh botol dingin pake es 2 ! Gak pake lama!” *ting
 
Untuk pilihan area untuk istirahat dan makan ada beberapa pilihan,
Pertama, yang berlokasi di tengah.
Cukup nyaman dan lengkap pilihan makanan ada resto dan maupun café kecil dan mini mart yang menyediakan mulai dari sandwhich, burgers, sushi dan lainnya.
Disini tempat istirahat bilamana mau sekaligus washy-washy bagi kesayangan yang sudah berkeringat dan kotor. Banyak sekali pigeons yang dapat menghibur evan sambil gantian makan siang.
Selain itu ada playground yang cukup seru dengan merry go rounds yang gratis dan tempat2 instagram-able moments dan photo serasa di pantai.
Evan immediately got hooked.
Setelah kembali melanjutkan akhirnya kami kelelahan dan yang menyenangkan di sini adalah duduk berteduh di rumput empuk, kering dengan udara yang cukup menyenangkan dimana di beberapa lokasi disediakan mini cafe yang menyediakan fnb secukupnya, termasuk ice cream !
 
 Temuan lain yang kami dapatkan adalah luasnya Melbourne zoo dimanfaatkan sewaktu-waktu untuk mini concert.
 Yes, indeed we had so much fun. Thank you Melbourne Zoo !
Sekarang, Capek.
Sampai di hotel, mandi dan evan langsung ketiduran.
Tapi ga lama, bangun minta makan.
Hari ditutup dengan makan bersama Rina & Panji, teman dekat kami yang saat ini tinggal di Melbourne. Rencananya besok kami akan menginap 2 malam di rumahnya di daerah north Melbourne, Lalor.
Dinner malam ini skaligus catching up, temu kangen dan ngobrol untuk rencana ke-esokan harinya.
 
Dae Jang Geum Korean BBQ
 
Karena walking distance from the hotel, setelah dinner sambil lewat saya minta stop by at Target. 
Pengen tau aja kayak apa sik murahnya memangnya ? yeah rite ! hahahahhahahha
 
Dan tips untuk TARGET, banyak barang-barang in trend dengan harga murah misalnya sneakers 5 dolar baik dewasa maupun anak-anak.
 
Dan sempat melihat ada stroller hanya 20 dollar. Artinya Rp. 200rb !
Sayang habis saat itu di cabang yang kami kunjungi.
 
If it’s cheap then it is cheap. You won’t get 50ribu rupiah di Jakarta for flat sneakers rite? So enjoy your holiday guys 🙂
Silahkan tonton vlog day 2

Next, Day 3

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Bourke Street and Federation Square

Melbourne Family Trip

Day 1, Thursday 4 Feb 2016 
Arrival at Melbourne. 

Perjalanan dari Jakarta menuju Melbourne memerlukan waktu yang cukup lama hingga 6 jam.
Itu juga yang membuat kami memutuskan untuk mengambil flight malam (22.40 WIB) sehingga tiba di Melbourne pagi jam 9.

Kami menggunakan Garuda Indonesia karena one way berhubung bawa anak kecil dan travelling quite heavy sehingga repot kalo pake transit.

Sesampai di bandara Melbourne karena telah di brief sebelumnya, kami siap dengan masuk kamar kecil terlebih dahulu dan keperluan nyemil evan. Berhubung imigrasi Melbourne cukup ketat dan ramai.

Tips. 

  • Imigrasi Australia sangat ketat atas aturan tidak boleh membawa cairan atau daging dan lain sebagainya sehingga disarankan untuk claim terlebih dahulu pada baggage claim formulir yang di berikan saat di pesawat. Asalkan alasannya kuat, pihak imigrasi akan bisa mengerti.
  • Dalam hal liquid yang dibawa dalam tas cabin, siapkan semuanya dalam botol dengan maximal ukuran tidak lebih dari 50ml. Atau bila botolnya sudah kecil dan terpakai tidak jadi masalah.
  • Saat diwawancara setelah proses administrasi imigrasi (cap) secara prosedur mereka akan tanya ulang melihat claim form yang kita tulis.
  • Dalam hal cairan, saya katakan “betul membawa, 1st aid kit medicine for my child also vitamins. As for diary are my son’s milk.” Dengan alasan, “my son only wants to drink that”
  • Dalam hal food, saya kira 1 porsi nugget masih diperbolehkan, karena saya siapkan untuk sarapan setiba kami di Melbourne, nice try, niatnya buat anak, tapi tetap diambil karena rules are rules. And rules are there for a reason. 

Sesampainya kami diluar, tersedia Information Center yang juga membantu menyediakan penjualan sim card. Vodafone adalah rekomendasi dari Vesta.

Suami saya seorang gadget freak jadi he was so prepared and bought this before we came to Melbourne. He bought this from Ace Hardwear di Jakarta.

Setelah itu, kami langsung mendapatkan taxi tepat didepan pintu gerbang keluar bandara. Off we go to Citadines.

Karena kami tiba pagi, tentunya kamar kami baru siap diatas jam 12, skitar jam 1 atau 2 siang. Tapi tidak perlu khawatir, mereka menyediakan fasilitas bagi yang mau freshen up, mandi dan ganti baju bilamana diperlukan di lantai 1 daerah dekat Gym dan Swimming Pool hotel.

Persis bersebelahan dengan hotel ada coffee shop kecil yang menjual makanan sehat, sambil ngasih makan evan, kami pun mencoba apa yang tersedia.

Akhirnya kamar kami siap dan evan langsung nyaman beristirahat sebentar.

This is our view,not bad huh ?

Hotel ini, pada semuanya dikerjakan sendiri, mulai dari laundry atau membawa luggage ke kamar. Jangan kaget ya.

Karena hari pertama, walaupun waktu kami cukup banyak, tapi tugas kami hari itu adalah belajar beradaptasi. Terutama bagi keluarga dengan anak kecil, pastinya akan sedikit tambah effort.

Setelah semua nyaman, sekitar jam 2an kami mencoba untuk jalan namun sebelumnya kami membeli myKi card untuk keperluan transportasi tram melalui seven eleven yang dekat dengan hotel kami.

Juga tidak lupa mendapatkan map kota Melbourne dari receptionist hotel. Kami beli yang weekly karena lebih murah tanpa perlu beli atau mencari tiket setiap kali mau naik.

Setelah mencapai Bourke Street, we stroll along the road dan berjalan menuju Federation Square. Evan tentunya kelelahan, sehingga sangat cranky untuk jalan maunya di gendong. Satu hal yang kami sesalkan adalah tidak membawa stroller.

Udara pada hari tersebut cukup sunny namun banyak angin and the temperatur 16 degrees sehingga agak dingin bagi kami yang terbiasa dengan udara Jakarta.

Saat mencapai St Paul’s Cathedral, Evan bobo sehingga kami berhenti dan duduk beristirahat di daerah situ.

So the plan for day 1: Thursday 4 Feb 2016 after arriving at Melbourne Airport, visit
  • Bourke Street 
  • Federation Square

These are some pics that we captured.

At the corner of Federation Square, Flinders Station.
Stasiun pusat Melbourne baik train maupun MRT dan juga transportaion menuju airport.
Federation Square,

St Paul Cathedral in front of Federation Square,

Setelah beristirahat sebentar, kami memutuskan untuk kembali ke hotel agar evan bisa beristirahat dengan nyaman dan juga mempersiapkan untuk hari berikutnya yang cukup jauh dan panjang. Kami berjalan pelan-pelan dengan modal map dari hotel dan Google Map, kami menemukan jalanan unique at Hosier and Rutledge Lane, opposite Federation Square.
Selain grafiti, banyak sekali di beberapa titik jalanan ada street performance. Local artist dan juga outsider.

Yes, this is definitely artsy and youthful.
Gimana, sudah mirip fashion blogger belum ? 🙂

Light Camel Coat by @CottonInk – Shoes by @Zara – Backpack by @ouvalresearch

Pelajaran hari 1 ? Jet lagging.
Di Melbourne, malamnya telat. Jam 7 malam masih seperti sore, bagi anak-anak masih terasa belum waktunya tidur.
Lagian jam 7 malam di Melbourne sama dengan sore hari di Jakarta.
So, siap-siap ya 🙂

Next, Day 2.
Lets go to the Zoo , mama ! *kata Evan*

Simak vlog Melbourne Family Trip kami mulai dari berangkat hingga pulang oleh Bangwin di channel vlogissimo. Selamat menikmati 🙂

Day 1, Berangkat.

Day 1, Bourke Street.

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

How to plan a family trip to Australia

Melbourne Family Trip 

Yeaaaayyy !

Hanya berpikir untuk merencanakan sebuah liburan saja sudah membuat hati senang. Apalagi saat menikmatinya 🙂

Melbourne adalah pilihan pertama destinasi Negara Australia karena beberapa alasan pribadi.

Pertama, kami ingin mencoba sebuah destinasi yang sangat berbeda namun familier. Karena kami memiliki banyak teman dan saudara, yang pernah tinggal atau masih tinggal di kota ini karena sekolah atau kerja, mereka selalu menyebutkan Melbourne is a pleasant city.

Kedua, kami ingin banyak melihat hal baru dan kali ini bukan untuk tujuan shopping. Its youthful, artsy, not too big yet still a city.

Ketiga, karena anak kami , Evan tergolong balita kami ingin menikmati liburan yang santai, tidak terburu-buru dan mudah bagi Evan dalam hal kenyamanan, pilihan makanan dan hiburan. Tujuannya adalah liburan keluarga, that means everybody has to enjoy. That was the main goal.

Semua itu yang membuat kami memutuskan untuk menghabiskan sejumlah waktu yang cukup hanya untuk sebuah kota.

Lets just say in terms of visiting Australia, this trip is a trial trip for the next round of trips to Australia. A to da Men. Amen.

Nah sekarang bagaimana perencanaannya trip kali ini ? Karena kami tidak terbayang, tentunya orang yang paling cocok dalam memberikan nasihat adalah teman kami Amalla VESTA si @SwankyTraveler.

Vesta adalah seorang travel consultant bagi pribadi, keluarga ataupun korporasi yang membutuhkan jasa lebih dalam dari hanya booking tiket ataupun hotel.

Karena saya loved every bit of our trip, I want to share as many of my experience to you. Pengalaman saya akan dibagikan dalam rangkaian blog posts mulai dari posting ini.

Pertama-tama, mari kita bahas mengenai apa saja yang perlu dipersiapkan, itinerary dan apa saja yang harus kita bawa.

Dalam hal ini, every step of the way kami dibimbing, dibantu dan diberikan saran dan diskusi bersama Vesta sebagai konsultan #familytrip kami. Lets Goh !

Planning a Family Trip to Melbourne, Australia.

1. Yang pertama kita perlukan adalah berapa banyak budget yang dapat dialokasikan. 

Besar dari budget akan banyak mempengaruhi dalam hal :

  • lamanya trip,
  • biaya-biaya yang diperlukan tidak hanya transportasi dan akomodasi, pilihan tempat untuk berkunjung hingga uang jajan tiap harinya yang akan digunakan untuk makan, tiket masuk suatu rekreasi atau oleh-oleh dan shopping 🙂

Dalam hal pemilihan hotel kami memiliki Citadines on Bourke Street karena beberapa alasan :

  • Berlokasi di tengah kota. Memudahkan kami untuk travel karena persis depan hotel kami ada Tram Stop.

Citadines adalah hotel / apartment. Ada plus minus. Tidak ada hotel breakfast tapi layaknya mini studio apartement disediakan dapur kecil lengkap dengan cook tops, microwave, termasuk peralatan dapur seperti panci juga peralatan pembersih.

Walaupun tersedia laundry service tapi disetiap lantai juga disediakan mesin cuci coin-an. Bisa dibantu di receptionist untuk penukaran coin yang dibutuhkan.

  • Karena ditengah kota, memudahkan dalam mencari tempat makan yang “enak” bagi kami khususnya evan. Depan kami ada ramen enak, samping kiri ada resto Thailand enak, samping kana nada coffee shop dengan healthy menu and salad choices. Heaven !
  • Dalam hal harga tentunya tergantung season ya tapi bilamana kita boleh rata-ratakan sekitar Rp. 1,5mio per-malam.

2. Setelah itu pilihan waktu untuk berlibur tentunya disesuaikan dengan keinginan keluarga atau tujuan berlibur. 

Waktu yang kami pilih adalah akhir taun tapi karena jadwal sekolah evan, dan perbandingan biaya lumayan jauh maka kami mengambil tanggal 3-11 February 2016

Dalam rangka berkunjung termasuk teman dan relasi kamipun akhirnya mendapatkan kesempatan untuk menginap di rumah teman dekat kami Rina & Panji 🙂 Pengalaman menyenangkan tersebut memberikan sedikit banyak tambahan pengetahuan mengenai living in Australia dalam hal ini Melbourne.

Dengan kombinasi semua keinginan kami, berikut jadwal perjalanan kami

3 Feb: 22.40 CGK-MEL
4 Feb: 09.00 Arrive MEL
4-6 Feb: stay at CITADINES on Bourke
6-8 Feb Stay at Rina’s House
8-11 Feb: Stay at CITADINES on Bourke
11 Feb: 14.30 MEL-CGK

9 hari trip
8 hari dan 7 malam di Melbourne

Tanggal terpilih karena ada long weekend termasuk hari perayaan Chinese New Year. Perfect !

3. Visa

Amazingly mudah dan cepat. Atas saran vesta, kami diminta untuk mengisi form dan menyiapkan semua dokumentasi yang diperlukan.

Per-orang biaya sebesar Rp. 1.650.000,-

Tips

  • Perihal deposit, yang kami lakukan adalah selain print rekening 3 bulan juga kami print bukti kepemilikan savings lainnya yang kami miliki sehingga lebih ensure our stability.
  • Diperlukan pas foto tambahan, tapi jangan khawatir karena vfsglobal sangat nyaman dan akomodatif sehingga photo booth pun tersedia disana.

Waktu yang diperlukan hanya makan 1-2 jam.
Setelah semua proses dilewati tidak lebih dari 2 minggu kami menerima email visa grant. Very easy.

Just incase you need, silahkan check website mereka http://www.vfsglobal.com/Australia/Indonesia/

4. Itinerary 

Day 1: Thursday 4 Feb 

  • 09.00 Arrive in Melbourne
  • To Citadines (by taxi or train or bus)
  • Bourke Street
  • Federation Square

Day 2: Friday 5 Feb 

  • Melbourne Zoo
  • Chapel Street

Day 3: Saturday 6 Feb 

  • Queen Victoria Market
  • Check-out/Rent the Car
  • Move to Rina’s house
  • Dandenong

Day 4: Sunday 7 Feb 

  • Yarra Valley Winery, Ice Cream, & Chocolate Factory (1 hour drive from 1/5 Kellerher St Lalor)

Day 5: Monday 8 Feb 

  • Check-out from Rina’s house
  • Drive car to Luna Park at St Kilda Beach
  • Brighton Beach
  • Return the car
  • Check-in at Citadines

Day 6: Tuesday 9 Feb

  • Melbourne Sea Life
  • Melbourne Star Observation Wheel
  • Eureka Sky Deck

Day 7: Wednesday 10 Feb 

  • Science Works
  • Botanical Garden
  • Around city/South Wharf DFO

Day 8: Thursday 11 Feb 

  • Melbourne Central · 11.30am
  • Check-out · 12.00pm to Airport by Taxi
  • Back to Jakarta 14.30

Dalam hal pilihan tempat berkunjung, Vesta cukup sabar bercerita, memberikan gambaran pada setiap tempat termasuk apa yang perlu di persiapkan saat datang berkunjung bagi keluarga muda seperti kami. Jangan begitu karena ada ini. Akan ada ini untuk keperluan itu. Bila cuaca seperti ini ada baiknya siapkan itu. Sehingga kami siap dan minimal kebayang. And that is really helpful.

5. What to bring 

  • Cuaca dan wardrobe. Selalu cek and ricek cuaca maupun temperature jauh-jauh hari dan juga saat mendekat dihari H dalam rangka mempersiapkan bawaan wardrobe dan necessity yang diperlukan Australia Negara terbalik sehingga summer berada di akhir tahun namun karena kami akan tiba di February sehingga seperti perbatasan panas dan spring time. Which people say perfect timing karena the weather is fine. Not too hot. Hari pertama kami tiba diperkirakan hujan dan windy sehingga, wardrobe ditambahkan dengan beberapa light jacket dan double t-shirt untuk evan.
http://www.uniqlo.com/id/
http://www.mothercare.co.id/
  • Necessity. Kami keluarga listrik. We need so many gadgets with electricity. Laptop, Handphones, iPads, Cameras, specific hairdryer 😀 the list goes on and on and on …. Vesta dalam hal ini tidak hanya membantu informasikan jenis colokan yang harus dipersiapkan tapi juga
  1. Bagaimana, dimana, dan apa SIM Card yang dapat digunakan sesampai kami disana
  2. Range biaya seperti taxi dan tips for smart budgeting for transportation
  3. Tips apa yang akan kami ekspektasi sesampainya di Melbourne airport termasuk proses imigrasi, tempat dan cara sewa car child’s seat (peraturan pemerintah Australia sangat ketat)
  4. Perlindungan untuk cuaca
  5. Hingga rekomendasi tempat makan, minuman atau apa yang khas dan terkenal di Melbourne termasuk kopi, karena Melbourne is famous for its good coffee.
  • Family Must Bring. STROLLER

Apabila tidak mau end-up like this,

or this,

well, stroller is a must you need to bring 🙂

Nah, setelah semua siap, we’re ready to go !  Wohooooooooww.

Next, Day 1.

Melbourne family trip series read here.

Belitung Family Trip, Tips to visit

Belitung Family Trip #5

Tips to visit.

Ternyata banyak yang kepengen tau itinerary family trip kami ke Belitung. Sedikit banyak, semoga informasi ini dapat membantu ya :

Itenerary :

Day 1

11.30               arrived at H.A.S. Hanandjoeddin Airport

12:30               lunch at hotel

15:00               swimming at hotel

17:00               berkunjung ke tempat oleh2 sebelah hotel (recommended)

19:00               dinner at hotel

Day 2

07:30               breakfast at hotel

09:00               depart from hotel

10:00              Pantai Tanjung Tinggi (Laskar Pelangi)

12:30               back to hotel

13:00               lunch at hotel

14:30               start jalan2 around the Belitung

1st keliling kota

2nd Rumah Adat Belitung

3rd Danau Kaolin

4th KONG DJIE COFFEE

5th Galeri Oleh-Oleh

6th Rumah Makan Belitung

19:00               back to hotel

Day 3

07:30               breakfast at hotel

08:30               depart from hotel

09:00               depart from pelabuhan – island hoping

14:30               back to hotel

16:00              Mie Atep

17:00               Toko Kaos sebelah Mie Atep

Day 4

08:30               breakfast at hotel

11:00               depart to airport

What to expect :
  1. Sesampainya di Belitung, mampir ke mini market on the way to the hotel. Supermarket agak jarang didaerah hotel. Beli Aqua, camilan, dan lainnya bilamana diperlukan.
  2. BW Hotel adalah hotel yang terbaik di Belitung. Rate saya untuk hotel tersebut, kelas 3.
  3. Plus point, service sangat tanggap dan baik
  4. Minus point, AC tidak semua ruangan terasa. Mintalah AC segera dinyalakan saat persiapan masuk atau check in.
  5. Laundry hotel cukup handal dan cepat. Pagi masuk, sore sudah selesai dan siap diserahkan ke kamar.
  6. Tidak ada air bilasan yang bersih di Pantai Tanjung Tinggi. Bilamana diperlukan, gunakan Aqua sementara. Jarak dari dari pantai ke hotel tidak jauh.
  7. Do not expect many stores or tourist sites, the only reason to visit Belitung are the beaches and island hoping.

What to bring :

  1. Bila anak kamu tergolong sulit makan, bawa makanan sendiri (nugget, dll) untuk diminta masak di hotel.
  2. Under Water Camera. Recommended, Nikon CoolPIxAW110.
  3. Jangan lupa bersihkan dengan air aqua setelah bermain di air laut.
  4. Bawa peralatan berenang sendiri dan lengkap dengan handuk, tas besar, pelampung, dan lainnya.
  5. Saat island hoping, belanja aqua dan camilan minimal sebelum berangkat. Termasuk biscuit untuk makanan ikan. Jangan lupa sewa snorkeling, it will be worth it!
  6. Saat naik boat, siapkan dan bawa jacket hujan atau jaket bertutup kepala untuk anak karena speed yang tinggi air masuk ke dalam boat seperti terasa hujan.
  7. Beli tambahan aqua untuk bilasan bilamana diperlukan untuk anak setelah bermain di pantai,
  8. When travel to airport, wear sneakers. Saya kena paku saat berjalan mau naik pesawat. Untungnya hanya ketauan sebelum terkena telapak kaki.

Other than the above, you’re all good. Selamat bersenang-senang ya !

Belitung Family Trip series, click here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Read also, Tokyo Family Trip series, here.

Read also, Melbourne Family Trip series, here.

Belitung Family Trip, Mie Atep

Belitung Family Trip #4

Hari Terakhir

Sekembalinya kami setelah island hoping, sudah sangat sore. Malam terakhir kami tidak lupa untuk menikmati the famous MIE ATEP. Segar dan manis, dengan porsi yang pas buat kita-kita perempuan. Buat para lelaki dianjurkan untuk pesan mangkok kedua.

Di hari kepulang kami, hari ke 4.
Nama bandara di pulang Belitung adalah Bandara H.A.S Hanandjoeddin.
Walaupun cukup sederhana dan kecil, tapi saat kepulangan tempat menunggu boarding cukup bersih dan nyaman. Tampak AC baru dan cukup sejuk memenuhi ruangan.

Terima kasih banyak Belitung. Kami puas dan sangat refresh menikmati liburan di pantai bersama keluarga.

So friends, as humble as the trip might seems to be, we did had so much fun.

Nineng and Atok tidak habis-habis menceritakan ulang pengalamannya di Belitung. Evan, apalagi 🙂

The fact is, Belitung is the safest option vacation for toddlers and grandparents :). Now, before you go, some tips on what to expect in Belitung, look here.

Belitung Family Trip series, click here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Belitung Family Trip, Pantai Laskar Pelangi

Belitung Family Trip #1

Pantai Laskar Pelangi / Tanjung Tinggi Beach

Pada awalnya kami merencanakan a quick getaway trip to refresh ourselves from the crazy hectic city hustle and bussle, bersama Evan, anak kami berusia 3 tahun. Tapi kita juga kepengen dalam liburan kali ini ajak orangtua kami. Papanya Abang dan Ibunya saya.

So where to go where its safe for toddlers and very mature people ? 🙂

Setelah menimbang biaya, jarak dan tentunya pilihan tempat bermain di pantai yang aman, pilihan kami jatuh pada Belitung. 4days – 3nights.
Atok (sebut, kakek Bahasa Bangka) adalah ayah dari suami saya yang berumur 75 tahun. Sedangan ibu saya, nineng (sebut, nenek Bahasa pagaralam, SumSel) berumur 69 tahun saja.

LOL. 3 tahun, 75 tahun, 69 tahun. k-e-l-a-r.

Setelah survey pilihan hotel yang ada kami diberi saran oleh teman kami, swankytraveler / liburanlokal untuk menginap di hotel BW Suite Belitung (ex-Hotel Aston). Dan terus terang, saat itu, skitar bulan November 2015 baru ada Hotel paling dekat dengan pantai berkelas bintang 3. Jadilah kami berangkat !

Hari 1, Tiba di Hotel.

Kami berangkat dengan Garuda Indonesia dengan harga berkisar Rp. 500rb per seat. Rata-rata penerbangan saat low season seperti oktober-november berkisar seperti itu.

Setiba kami di Belitung, terlihat kotanya asri, bersih walaupun masih tampak apa adanya. Tidak ada mall, tapi bangunan tua terlihat diperbaiki untuk restorasi bentuk bangunannya. Walau tidak banyak, tapi kami sangat senang melihat kesadaran para pemiliki gedung atau rumah.

Sebagai perbandingan, Belitung keadaannya jauh dengan Bali dan lebih dekat ke Lombok. Tidak akan menemukan banyak toko dan hiburan. Very low key, apa adanya.

Saat siang tiba, yaitu waktunya jam makan kami tiba di Hotel BW Suite Belitung. Hotelnya cukup bersih, cukup menyenangkan. Kelas 3 based on my point of view.

Kami tiba pada jam makan siang, setiba kami di sana sambal menunggu kamar ready, kami lunch dulu di café hotel. Cukup lama kami makan sekitar hampir 1 jam.

Pada saat kami naik ke lantai kami menginap, areanya tidak ber AC atau minim AC. Pada saat kami masuk kedalam kamar, AC juga belum nyala sepertinya AC tidak central control sehingga cukup perlu beberapa waktu untuk mengademkan suasana hati.

Setelah selesai berberes, karena sudah cukup sore, kami mencoba mencari kesenangan di hotel, dengan BERENANG !

Pemandangan dari kolam renang langsung lautan lepas, bayangkan apabila tidak sedang musim kering pasti akan sangat bagus.
Saat ini tampak air sedang surut sehingga tidak terlihat laut tapi lebih banyak pasir dan bebatuan.
Hari ke 2, Main ke Pantai.
Bright and early. After breakfast kami langsung menuju Pantai LASKAR PELANGI. Dinamakan Tanjung Tinggi Beach.
Terkenal dengan banyaknya batu-batu alam besar sepanjang pantai pasir yang putih dan halus. Karena banyaknya batu-batu besar sekitar pantai maka air sangat tenang jauh dari ombak besar yang biasanya kita temui di pantai lepas.

Di area banyak tersedia air kelapa muda.

Its like having our own private beach ! Orang tua senang, karena bisa main air dengan tenang berpegang bebatuan dengan air yang cukup tenang. Aman-nya dapat, nyaman-nya juga dapat.

Sekitar area pantai banyak tersedia jualan minuman juga kepala muda ! ada juga warung-warung lokal menjual makanan ala kadarnya.

Rekomendasi saya, bring your own F&B plus handuk dan peralatan ke pantai seperlunya. Bisa saja seharian, tapi karena anak kami masih sangat muda sehingga mudah kecapekan. Jam 12 an kami pulang ke hotel. Tentunya evan sudah tertidur.

Sambung ke Rumah Adat Belitung dan Danau Kaolin, click ini.

Belitung Family Trip series, ready here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Belitung Family Trip, Rumah Adat dan Danau Kaolin

Belitung Family Trip #2

Rumah Adat Belitung dan Danau Kaolin

Selesai bermain di air, kami kembali ke hotel untuk makan siang sekaligus berbersih.

Tentunya, bagi Atok, Nineng dan Evan lumayan cukup menguras tenaga dan excitement mereka.
Tapi itu tidak lama ! Setelah selesai mandi, makan siang dan cukup istirahar, kami memutuskan untuk jalan keliling kota. Kota Belitung tidak besar, berkisar 4,833 km2.
Sehingga, cukup hanya sehari bila mau jalan-jalan menyusuri dan mempelajari isi pulau Belitung. Kurang lebih sekitar jam 3 kurang kami berkeliling melihat-lihat disekitar hotel kami. Jarak tidak lebih dari 15-30menit kami berkunjung dari satu tempat ke tempat lainnya.
Tidak sangka dalam waktu yang sangat singkat, kami mampu menghampiri beberapa tempat yang seru seru.

Pertama, RUMAH ADAT BELITUNG

Sangat kebetulan sekali tumah adat sedang dijadikan lokasi shooting untuk perhelatan lamaran lengkap dengan penari dan calon pengantin juga saling berpantun.
Didalamnya rumah terbagi atas 2 bagian. Khusus dapur dan ruang makan dan ruang depan yang menjadi area show case baju traditional Belitung, foto-foto jaman Belanda.
Selayaknya rumah melayu Sumatra bentuk bangunan panggung menjadi ciri khasnya.
kami pun tidak lupa foto bareng dengan para penarinya 🙂
Berikutnya, sebelum kami melanjutkan ke tempat berikutnya, kami mampir ke DANAU KAOLIN.
Danau ini adalah danau buatan yang terbentuk karena galian kaolin. Terlihat air yang sangat biru dengan tanah liat kaolin disekitarnya.
Didepan danau, tampak hasil pasir kaolin yang sedang dipisahkan dengan hasil akhir.
Katanya, kalo belum pegang pasir kaolin, belum berkunjung ke Belitung 🙂
Bagi yang tidak mengetahui kaolin itu apa, adalah bahan dasar pembuatan barang-barang ceramic. Selain timah, Belitung juga dikenal sebagai pulai penghasil kaolin. Cantik sekali memang.
Setelahnya, sore-sore seperti ini enaknya ngopi. Kami pun mampir di kopi khas Belitung, KONG DJIE COFFEE. Saya peminum kopi. Tapi bukan asli kopi. Saya coba kopi campur susu.
Rasanya, enaaaaaaaaaaaaaak sekali nikmat. Rasanya mirip ovaltine dengan rasa kopi.
Harus dicoba bagi yang mau berkunjung kesini.
Nah hari itu kami berakhir dengan santapan makan malam khas Belitung di RUMAH MAKAN BELITUNG.
Kami per 4 dengan tambahan 1 supir/tourguide, total Rp. 145,500 saja !

Puas jalan, Makan nikmat, hati tenang. Good nite !

Berikutnya, Belitung Island Hoping, click here to enjoy.

Belitung Family Trip series, click here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com