Jepang adalah sebuah negara yang sudah lama ingin saya kunjungi bersama keluarga. Walaupun saya sudah pernah berkunjung kebeberapa kota di Jepang sebelumnya, tapi bersama keluarga saya sendiri belum.
Dalam merencanakan sebuah trip bersama keluarga ada beberapa sisi yang menurut saya perlu disimak atau cari tahu. Apabila belum sempet membaca posting saya mengenai perencanaan trip bersama keluarga, bisa disimak disini terlebih dahulu.
Khusus untuk Jepang, yang kita ketahui adalah sama-sama negara asia seperti Indonesia. Bedanya, negara Jepang memiliki 4 musim dan merupakan negara yang sangat maju dalam perkembangan teknologi, design juga dikenal sebagai negara yang sangat teratur rapih dalam tata tertib negaranya dan tak lupa sopan santun tiap warganya.
Seperti ke negara barat tapi dengan budaya dan cita rasa Asia.
Selain itu, negara jepang juga memiliki bahasa yang sangat berbeda baik pengucapan maupun tulisannya. Tidak seperti di Indonesia tulisan alphabetical yang banyak digunakan dinegara lain.
Cukup membuat kami paham bahwa persiapan dan expektasi perlu kami jaga dengan baik.
Pertama. Membuat itinerary.
Karena tujuan utama liburan kali ini adalah untuk menghibur si pidut, panggilan kesayangan untuk anak kami, Evan. Maka kami mengawali research dengan mencari destinasi-destinasi yang cocok dan menarik untuk anak seumurnya. Prioritas kedua adalah mengenal jepang melalui Tokyo dan tentunya sedikit shopping buat mama papanya menjadi prioritas terakhir.
Tips links info mengenai jepang :
Setelah beberapa kali mempelajari semua pilihan yang ada, berhubung banyak dari teman kami telah memiliki pengalaman berlibur ke jepang bahkan ada yang pernah tinggal dan bekerja di Tokyo kami berusaha menyerap semua informasi dan tips yang ada.
Temuan yang menyenangkan adalah bahwa semua pengalaman teman-teman kami seru dan positif semua. Kami menyadari bawah traveling to japan perlu dilakukan dalam beberapa trip. Amin 🙂
Terlalu banyak yang ingin kami pelajari mulai dari sejarah, budaya, teknologi, design, theme park, gardens and many more. Pelajaran pertama pastinya membuat expense-nya lebih mahal tentunya. This is our itinerary :
Day 1
- Arrive at Hotel
- Lunch at Hotel
- Stroll around Ginza, near hotel
Day 2
Day 3
- Legoland
- Akihabara
Day 4
- Harajuku & Omotesando
- Lunch near the area
- Shinjuku & Shibuya
- Dinner near the area
Day 5
- Asakusa
- Lunch near the area
- Shibuya
- Dinner near the area
Day 6
- FujiQ Highlands, Thomasland
Day 7
- Ueno Park, Zoo & Museums
- Harajuku (again!)
- Lunch at Harajuku
- Shibuya (again!)
Day 8
- Going Home, flight 11.45 AM.
Kedua. Mencari tiket pesawat dan hotel termurah.
Berhubung Jepang terkenal mahal, maka mencari peluang mencari harga yang terbaik menjadi hal yang sangat penting.
Maka pertimbangan pertama adalah dalam memilih waktu liburan jangan pada saat high season. Jadi kami mengikuti harga yang termurah untuk kedua kebutuhan itu, tiket pesawat dan tempat penginapan. Dari satu tahun sebelumnya, kami sudah research waktu yang terbaik untuk pilihan-pilihan pesawat dan hotel yang kami inginkan.
Untuk penerbangan, kami akhirnya memilih Garuda Indonesia karena beberapa hal.
- One way. Direct flight langsung ke haneda
Membawa anak kecil tentunya ingin cepet nyampe, ringkes, seminimal mungkin buang tenaga. Pilihan Haneda karena lebih dekat ke down town Tokyo. Waktu Tokyo dengan Jakarta berselisih 2 jam lebih awal namun perjalanan ke jepang butuh minimal 6 jam lebih. Untuk kebutuhan anak kami mengambil flight tengah malam dengan harapan evan bisa bobok sepanjang perjalanan dan fresh setiba di tujuan. Depart 23.30pm Jakarta. Arrived 8.45am Haneda.
- Familiarity dalam pesawat.
Walaupun kami sekeluarga terbiasa berbahasa inggris tapi mendapati airlines dengan santun dan rasa kekeluargaan Indonesia sangat membantu saat travel bersama anak.
- Harga masih on budget.
Kami dianjurkan untuk melihat harga saat Garuda Travel Fair di bulan maret yang lalu. Tentunya banyak pilihan yang lebih murah, tapi pertimbangan kami selalu berdasarkan pilihan terbaik untuk anak dan semua yang diatas akhirnya kami tetapkan ini pilihan terbaik untuk kami.
- Aman, secure with insurance dan bagasi besar.
Setiap tiket pesawat mendapatkan jatah bagasi sebesar 46 kilo. Sedangkan 1 ukuran XL luggage bila penuh akan seberat 25-30 kilo. Kami membawa 2 luggage berukuran XL. Aman.
Untuk tempat penginapan,
Sebagai orangtua yang membawa anak pastinya ada saatnya capek dan butuh nyaman dan banyak kemudahan tentunya akan sangat membantu. Walau kepengen untuk mencoba air b&b tapi untuk trip pertama dengan keluarga kami pilih kenyamanan dan kemudahan sebagai prioritas awal.
Pilihan awal kami memang bukan ini. Tapi setelah meneliti banyak pilihan, rekomendasi teman yang dapat kami percayai pada akhirnya memenangkan pilihan. Pilihan kami jatuh pada REMM HIBIYA di GINZA.
GINZA adalah daerah yang cukup elite. Berhubung beberapa area di Tokyo banyak yang red district kami ingin menghindari itu tapi juga mencari harga yang affordable. Berapa saat kami booking ? Sekitar Rp. 1,5jt per hari.
Apa pertimbangan kami dalam memilih penginapan kali ini ?
- Room Service.
- Affordable Price.
- Good area living.
- Easy and near access to options of transportation.
Findings mengenai REMM HIBIYA dapat disimak disini ya.
Ketiga. Visa
e-passport memang sangat memudahkan. Tapi kali ini berhubung belum waktunya berganti passport jadi kami mengambil route normal. Awalnya kami ingin mencoba urus sendiri berhubung sebenarnya cukup mudah, hanya saja perlu antrian di pagi hari.
Berkat rekomendasi Vesta, kami dikenalkan oleh Niki Sulistio, salah satu pengurus MNC Travel. Apabila biasanya visa urus sendiri per orang Rp 350.000,-. Melalui Nikki, biaya menjadi Rp. 500.000,- per orang. Kami memilih diurusi akhirnya. Masuk kamis, keluar selasa. Simple. Bagi yang membutuhkan bantuan, silahkan melalui nomor +6281617770097 .
Empat. What to prepare.
Kalo bicara jepang. Hanya satu yang perlu disiapkan. Datang ke HIS Travel.
Karena itinerary kami sudah siap dan sepakat, banyak dari teman-teman kami menganjurkan untuk datang ke HIS untuk mempermudah hidup kita disana, dengan maksud all hassles di persiapkan disini, hingga saat tiba di Tokyo udah tinggal menikmati liburan.
- WIFI.
Penyewaan dongle wifi untuk selama kami di Tokyo untuk keperluan papa, mama dan anaknya (bilamana diperlukan). Bisa untuk 10 devise selama 8 hari di Tokyo. 10 devise kok banyak ? Saya dan suami pasti gunakan HP dan laptop masing-masing at all times, sikecil kalo di kamar ingin nonton youtube sewaktu-waktu diperlukan. Biaya yang diperlukan adalah 1 juta untuk deposito dan biaya selama 8 hari tersebut Rp. 1,7 jt.
- Pembelian Tiket Wahana/Theme Park.
Pada kebanyakan, semua tiket wahana dapat dibeli terlebih dahulu dengan rate yang lebih murah berhubung kerjasama HIS dengan tiap venue pilihan.
- Untuk Disneyland, tiket kami dapatkan beberapa hari setelah kepengurusan.
- Untuk Legoland, kami hanya membawa bukti dan tiket dikirimkan dan tersedia di hotel saat check in.
- Dan untuk khusus untuk Thomasland, diperlukan pembelian tiket langsung di tempat.
3. Transportasi
Berhubung kami hanya di Tokyo, maka kami tidak dianjurkan untuk membeli JR Pass. Jauh lebih murah dengan membeli kartu pass subway SUICA saat setiba kami disana. Temuan mengenai SUICA dan transportasi di Jepang dapat disimak melalui link ini ya.
Lima. What to bring.
Pertimbangan dalam bawaan adalah again, anak nyaman dan aman. Tapi barang yang menurut saya penting untuk tidak dilupakan adalah
- Obat dan Vitamin untuk anak dan keluarga
Keterbatasan berbahasa Jepang dan tulisan kanji membuat temen-temen yang sudah memiliki pengalaman selalu wanti wanti ke kami. Sebaiknya bawa sendiri obat-obatan yang diperlukan. Bahasa dan ketersedianya obat yang biasa digunakan kita akan menjadi penghalang kita saat perlu banget.
- Stroller
Tentu setiap keluarga memiliki kebutuhan sendiri yang diperlukan. Namun pertimbangan bahwa kita akan banyak jalan, kami menganjurkan untuk selalu membawa stroller. Apabila anak lagi ingin jalan, stroller dapat di jadikan tempat untuk tas atau belanjaan.
Tidak perlu khawatir saat di subway, setiap line pasti ada lift atau yang mereka sebut elevator bagi yang membutuhkan seperti pengguna kursi roda, yang membawa luggage juga kebutuhan stroller.
Hanya ingat, walaupun subway tutup hingga larut malam, khusus elevator berhenti berfungsi atau tutup setiap malam pada jam 22.00pm. Jangan telat ya.
3. Topi, Jacket Hujan dan Handuk si Kecil.
Selalu dan selalu cek prediksi cuaca. Berhubung cuaca dengan gampangnya berubah sewaktu-waktu. 6-2 bulan menuju waktunya, prediksi cuaca panas hingga kami merasa tidak perlu khawatir. Tapi 1 bulan sebelum kebrangkatan kami mendapatkan info dari temen kami yang bekerja di Tokyo bahwa lagi sering-seringnya hujan lebat di Tokyo. Waduh!
Pada ahkirnya sangat membantu di hari H kita tiba, pakaian yang kami siapkan untuk sikecil cukup melindungi kami hujan deras menuju hotel. Dan prediksi tiap hari hujan berubah menjadi everyday sunshines sangat melegakan hati dan waktu kami menikmati Tokyo.
Tips Handuk si Kecil
Saat traveling pastinya kita akan banyak jalan, jalan dan jalan. Melindungi anak dari cuaca ataupun kondisi perjalanan adalah hal yang pastinya setiap orangtua pikirkan. Bukan untuk mandi di hotel, tapi sangat berguna saat cuaca tiba2 hujan dan kita tetap perlu jalan menuju suatu tempat agar melindungi dari hujan atau memberi kehangatan saat malam. Handuk lucu tersebut kami gunakan saat piknik duduk di jalan pedestrian di Disneyland menunggu parade juga saat bermain di taman. Sangat berguna, I promise you.
Next, Affordable Shopping at Tokyo.
Or what to prepare for Tokyo Disneyland.
Tokyo Family Trip series, read here.
Happy reading.
Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com
One thought on “How to plan a family trip to Japan ?”