Legoland Tokyo

Legoland Tokyo

Hari ke 3 kami di Tokyo kami berkunjung ke Legoland di Odaiba.

Legoland di Tokyo memiliki konsep yang sedikit berbeda. Tidak sebesar Legoland yang ada di Johor, Malaysia. Dinamakan Legoland Discovery Center karena merupakan suatu indoor playground dengan konsep seperti pabrik yang edukatif bagi anak dan keluarga. Legoland Discovery Center terletak di dalam sebuah mall yang dinamakan DECKS Tokyo Beach di daerah Odaiba.

Lets get in ! Evan sudah tidak sabar papa !

Untungnya, berkat HIS Travel, tiket Legoland termasuk yang kami beli terlebih dahulu di Jakarta. Tiket Legoland sudah tersedia saat kita tiba check in di Hotel. Senangnya.

Legoland Discovery Center memiliki 3 permainan seru, 10 Lego playzones , 4D studio cinema dan tentunya café dan lego shop. Sangat cocok untuk anak-anak dibawah 7 tahun. https://tokyo.legolanddiscoverycenter.jp/en/whats-inside/

Tidak terlalu besar memang, tapi Evan sangat menyukainya. Mungkin karena nyaman berAC tidak dalam terik matahari dan playgroundnya sangat banyak.

Evan bisa berkali-kali antri dan masuk kedalam playground berhubung setiap anak yang masuk diberikan waktu sekitar 45 menit dan bilamana waktu usai tapi masih ingin bermain bisa mengantri kembali. It works !


    

#EvanFamilyReview untuk Legoland Discovery Center , cocok ! Evan had a very good time ! So much fun, very safe and tidak melelahkan bagi orangtua karena anak bisa dibiarkan bermain sendiri berhubung sangat aman karena didalam compound Legoland.

Thank you Legoland !

Berikut ini cuplikan video pengalaman kami di Legoland Discovery Center

Kamipun menemukan banyak keunikan dan keseruan di DECKS Tokyo Beach suatu kompleks mall yang terbagi atas beberapa bagian Seaside Mall and Island Mall. Kita bahas disini yuk ^_^

Next, DECKS Tokyo Beach at Odaiba.

Or Affordable Shopping at Tokyo.

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Thomasland Japan

Thomasland pilihan kami di Jepan berada di FujiQ Highlands, karena paling dekat dengan Tokyo.

Thomas merupakan karakter favorit anak saya sejak berumur 2 tahun. Kemana-mana dia selalu membawa koleksinya dari berbagai ukuran. Handuk, baju semua Thomas. Mendapatkan kesempatan ke Thomasland adalah hal yang paling ditunggu-tunggu bagi evan.

Sayangnya, Thomasland letaknya sedikit di luar kota Tokyo. Kalo dari google maps, dari  hotel menuju FujiQ sekitar 111 km. Cukup jauh memang. Dan tentunya, kami memilih route dan cara travelling yang paling ramah untuk anak tapi paling cepat tiba disana.

Dan dalam pilihannya, selalu di rekomendasikan untuk memilih naik mobil atau dalam hal ini naik bis karena memakan waktu yang jauh lebih pendek yaitu 1,5 jam.

FujiQ Highlands adalah sebuah amusement park terkenal di Jepang. Berada di kaki gunung fuji dimana on a good day, you could see mount fuji as you have fun there.

Among many attractions on the amusement park like extreme rides, theme parks, a huge shopping for oleh oleh, there is also Highland Resort Hotel Spa and Fujiyama Onsen.

Next kayaknya musti mencoba stay 2 malam disini untuk mencoba semuanya ^_^

Okay, how to get there ?

Dari hotel, kami dengan bantuan google map tentunya, menuju Tokyo Station, salah satu station yang terbesar dan station yang terhubung dengan pilihan transportasi yang lain seperti bis.

Kami memilih untuk naik JR Expressway Bus karena hanya memakan 1,5 jam dan lebih murah tentunya. Pembayaran dapat di book via online atau beli di tempat dengan berbagai pilihan alat pembayaran dapat diterima. Per seat 1800 yen, artinya klo di rupiahkan menjadi Rp. 200ribu-an per orang.

Kantor pembelian tiket bis JR expressway bus cukup besar di Tokyo Station, sehingga ada area tunggu yang cukup besar, tempat penitipan koper juga mini market dan vending machine yang banyak untuk persiapan jalan.

Karena kita beli tiket pada hari H, banyak tiket yang telah terbeli duluan, dengan pertimbangan lebih baik jalan sepagi mungkin daripada nunggu maka kami memutuskan untuk mengambil tempat di bis paling dekat waktu kebrangkatan walau seating duduk harus pisah dan evan duduk saya pangku. Selama 1,5 jam!

Tapi karena memang kami memiliki spirit petualang, kami merasa enjoy untuk liat-liat scenary selama perjalanan. Tidak bosen sama sekali.

Yeay, we’re here !

Ternyata Thomasland merupakan bagian dari atraksi theme parks didalam FujiQ Highlands . Artinya, kita melewati shopping center, turun kebawah, jalan melintasi resturant dengan theme Gaspard n Lisa,

mutar sedikit, baru ketemu locket box FujiQ Highlands.

Berhubung Thomasland berada di dalam FujiQ Highlands tapi kita tidak perlu bayar fujiQ Highlands untuk masuk, dengan pemikiran bahwa waktu kami seharian pasti akan habis di Thomasland.

 

 

Kami memutuskan untuk membeli tiket terusan Thomasland karena evan masih berumur 5 tahun jadi perlu ada pendamping, tapi juga kami ingin merasakan bermain bersama. That is the whole point, rite. Making memories together :p

 

 

Now, let’s get in !

Memang kebangetan ya orang Jepang itu dalam hal presisi dan directions. You will not missed where you are going. Look ! Menuju thomasland, telah di beri tanda garis untuk di ikuti. Mudah bukan ?

Yeaaaaayyyyy !! Evan has arrived in Thomasland !

Seperti biasa. Kami tiba diwaktu makan siang. Makan dulu di Thomas Restaurant.

Next , permainan apa aja ada disini?

Sebenarnya hampir sama dengan permainan-permainan di Dunia Fantasi kalo di Jakarta. Ada mini coaster, ada mirip niagara falls dan lainnya hanya saja dicustom character Thomas and friends.

Nah. Memang betul penggemar Thomasland biasanya berkisar antara 2 hingga 5 tahun namun permainan di Thomasland masih bisa dinikmati bagi anak-anak dan orangtuanya karena keragamanan pilihan permainan didalamnya.

Menurut kami, semua permainan harus dicoba. Sayang kalo tidak. Toh bisa dinikmati bersama orangtua dan PLUS yang paling penting adalah antrian tidak begitu panjang.

Evan senang sekali disini, sampai dia bisa main beberapa wahana beberapa kali berulang. Lagi dan lagi !

Kalo datang ke Thomasland jangan lupa bawa baju berenang. Untuk main air !

Especially setelah bermain penuh tanpa berhenti 😀

So far, #EvanFamilyReview untuk Thomasland, puas. So happy. Evan wants to go to Thomasland all the time, mama !

Thank you Thomasland ! We love youuuuuuuuuu ^_^

Next, take a look at Legoland Tokyo .

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Disneyland Tokyo in August

What is the happiest place on earth ? Disneyland !

Salah satu tempat yang paling dinanti-nantikan oleh kami semua.

Dulu saya pernah berkunjung ke DisneySea saat ke Tokyo tapi belum sempet ke Disneyland.

Menurut banyak teman, apabila anakmu 5 tahun kebawah lebih baik ke Disneyland karena permainan yang tersedia di DisneySea pada kebanyakan lebih massive dan lebih cocok untuk anak-anak SD keatas. Kasian nanti dia kurang menikmati 🙂

Dalam sharing saya kali ini akan saya banyak memberikan input mengenai what to expect for family when visit Disneyland juga where to go yang mungkin akan berguna bagi keluarga muda dengan krucil krucil lucunya.

Baiklah. Off we go ! Kami selama di Tokyo sangat terbantu oleh google map.

Tinggal tulis daerah asal lalu tujuan, Google memberikan pilihan dan arahan lengkap dengan lama perjalanan dan biaya.

 

 

 

Google juga mengarahkan dan dapat mengirimkan melalui handset atau email hingga detail.

Very helpful dan akan menghindari salah jalan mestinya.

Tapi bagi yang masih kurang pede, bertanya juga tidak ada salahnya.

 

Kami tiba di Disneyland sekitar jam 11 kurang. Cuaca terlihat mendung dan sempet ada rintik hujan tapi untungnya tidak jadi hujan sama sekali selama kunjungan kami di sini.  Berhubung kami sudah membeli tiket duluan melalui HIS, maka tidak perlu lagi mengantri.

Kami ke Disneyland sengaja pilih hari kerja, tapi August memang masih libur sekolah bagi beberapa negara sama halnya dengan di Jepang jadi cukup ramai pengunjung.

Yeay, we’re here ! (evan kepanasan, duh) 

Saat kami sampai, waktu memang sangat tanggung. Orangtua evan kelaparan, hehehehe. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir dulu di salah restoran namanya Refreshment Center yang jual hotdogs, french fries dan teman-temannya. Evan saat ini kepanasan, sehingga agak sedikit rewel, ga mau makan, ga mau apa-apa.

Tips makan

Silahkan bawa makanan, snack atau minuman untuk keperluan si kecil. Bagi kami yang punya beberapa catatan tentang makanan kami berusaha selalu membawa buat yang sudah kami potong dalam plastic zipper bag. Papanya evan diabetes sehingga perlu menjaga asupan makanan untuknya.

 

Tidak lama setelah kami selesai makan, terdengar sayup-sayup suara nyanyian ternyata ada Mickey Mouse and friends Parade ! Wuiiihh senang bangeeet. Pas sekali waktunya.

Dalam hari kunjungan kami disana kami sempat mendapatkan 3 kali parade dengan tema yang berbeda. Siang bertema “Super Duper Jumpin’ Time”. Dalam Parade tema ini serunya adalah permainan air. Memang di hari cerah yang super duper panas akan sangat menikmati main air. Tapi bagi ga tidak suka, sebaiknya aware dan mengambil area nonton yang tidak terlalu dekat dengan parade tersebut.

Parade berikutnya ada di waktu sore sambil beristirahat kami mengambil tempat dekat Space Jet area di Tomorrowland untuk menikmati parade berikutnya berjudul “Happiness is here”.

Dan saat kami bersiap untuk pulang, sekitar jam 7 malam parade berikutnya Electrical Parade Dreamlights.

Bagi anak-anak seumur evan, seperti anak umur 5 tahun cukup menghibur and give him that magical “twinkle in his eyes”. Umur segitu memang lebih mudah untuk membuat mereka amaze.

So next, where should we go? Dari kejauhan yang pertama yang diinginkan untuk dikunjungi adalah Disney’s Castle. Berhubung setiap movie atau Disney junior pasti ada Disney Castle ya. Hihihihih.

 

Apa yang kami temukan didalamnya adalah sebuah perjalanan Cinderella, dinamakan Cinderella’s Fairy Tale Hall (no. 4) dan sisi kiri saat masuk adalah sebuah toko yang isinya segala macam bentuk barang dari gelas kaca. Cantik sekali The Glass Slipper (no. 14)

Ekspektasi Pertama. Antrian Panjang.

Pada kebanyakan setiap permainan akan terlihat antrian yang panjang. Minimal waktu antrian adalah 30 menit bagi rata-rata setiap permainan.

Bagi anak-anak 5 tahun kebawah cukup terhibur dengan suasana dan permainan yang ada. Artinya, tidak perlu lagi menambah atau membeli tiket tambahan. Apabila mau mendapatkan kemudahan antrian hanya perlu register tiket atau barcode dalam mesin-mesin yang tersedia di sebelahnya. Setiap permainan ada tulisan waktu antrian sehingga kita akan dapat memilih permainan apa yang mau kita ikuti duluan. Pada saat kami disana rata-rata permainan 40 menit antrian. Tapi tidak perlu khawatir karena flow antrian berjalan dengan baik dan sistematis sehingga kami tidak merasa capek menunggu lama. Jadi jangan khawatir.

Stroller dan Kursi Roda.

Bagi yang membawa stroller, dalam setiap permainan atau wahana akan ada himbauan untuk diparkirkan dekat dengan area atau bersebalahan dengan wahana atau permainan tersebut. Tidak perlu khawatir akan hilang, mereka sangat rapih, teratur dan penjagaannya rapih dan terurus. Salut.

Bagi yang tidak membawa tapi ingin pinjam tersedia dan selalu available bagi yang membutuhkan. Juga kursi roda bagi orangtua yang membutuhkan, bisa didapatkan di sisi kanan area disneyland atau silahkan tanya petugas di pintu masuk.

Route yang terbaik.

Dapat diharapkan bahwa setiba kita di Disneyland akan ramai, riuh, dan mungkin dapat  membingungkan. Kami merasa route bagi anak-anak yang terbaik karena effect Disney Junior atau Disney Channel adalah langsung menuju Fantasyland terlebih dahulu. That is right after and behind Cinderella’s Castle.

Setelah itu ajak anak-anak untuk memilih sesuai dengan sesukaannya, pada akhirnya, semua ada antriannya dan semua antriannya panjang. It doesn’t matter if you guys enjoy.

Bagi saya yang paling menghibur adalah senangnya melihat kekompakan pengunjung Disneyland dengan kostum atau gaya seragam masing-masing.
Rasanya pengen foto bareng dengan semuanya. Seru dan kompak !

Shopping !

Up to you guys mau shop til you drop or wisely spent tentunya. Bagi kami, yang kami beli adalah barang-barang yang jarang ada di Jakarta tentunya. Setiap area ada store khusus bertema masing-masing tapi di depan pintu masuk tersedia toko sesuai dengan keperluannya, ada store khusus fashion, toys, stationary, cakes dan lainnya. Lengkap ! Bagi mommies sayang kalo tidak di singgahi semuanya ya hehehehehe.

Terakhir, sebelum pulang, jangan lupa nonton One Man’s Dream show. Tontonan ini gratis sebenarnya, dan apabila datang 30 menit sebelumnya melalui antrian khusus akan mendapatkan kursi di area pinggir. Khusus untuk yang seat tengah adalah yang berbayar. Pilihan tentunya ada di masing-masing. Tapi this show sangat enjoyable to watch.

Make sure you get to watch in the end.

Next, Thomasland at FujiQ Highlands

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

How to plan a family trip to Japan ?

Jepang adalah sebuah negara yang sudah lama ingin saya kunjungi bersama keluarga. Walaupun saya sudah pernah berkunjung kebeberapa kota di Jepang sebelumnya, tapi bersama keluarga saya sendiri belum.

Dalam merencanakan sebuah trip bersama keluarga ada beberapa sisi yang menurut saya perlu disimak atau cari tahu. Apabila belum sempet membaca posting saya mengenai perencanaan trip bersama keluarga, bisa disimak disini terlebih dahulu.

Khusus untuk Jepang, yang kita ketahui adalah sama-sama negara asia seperti Indonesia. Bedanya, negara Jepang memiliki 4 musim dan merupakan negara yang sangat maju dalam perkembangan teknologi, design juga dikenal sebagai negara yang sangat teratur rapih dalam tata tertib negaranya dan tak lupa sopan santun tiap warganya.

Seperti ke negara barat tapi dengan budaya dan cita rasa Asia.

Selain itu, negara jepang juga memiliki bahasa yang sangat berbeda baik pengucapan maupun tulisannya. Tidak seperti di Indonesia tulisan alphabetical yang banyak digunakan dinegara lain.

Cukup membuat kami paham bahwa persiapan dan expektasi perlu kami jaga dengan baik.

Pertama. Membuat itinerary.

Karena tujuan utama liburan kali ini adalah untuk menghibur si pidut, panggilan kesayangan untuk anak kami, Evan. Maka kami mengawali research dengan mencari destinasi-destinasi yang cocok dan menarik untuk anak seumurnya. Prioritas kedua adalah mengenal jepang melalui Tokyo dan tentunya sedikit shopping buat mama papanya menjadi prioritas terakhir.

Tips links info mengenai jepang :

Setelah beberapa kali mempelajari semua pilihan yang ada, berhubung banyak dari teman kami telah memiliki pengalaman berlibur ke jepang bahkan ada yang pernah tinggal dan bekerja di Tokyo kami berusaha menyerap semua informasi dan tips yang ada.

Temuan yang menyenangkan adalah bahwa semua pengalaman teman-teman kami seru dan positif semua. Kami menyadari bawah traveling to japan perlu dilakukan dalam beberapa trip. Amin 🙂

Terlalu banyak yang ingin kami pelajari mulai dari sejarah, budaya, teknologi, design, theme park, gardens and many more. Pelajaran pertama pastinya membuat expense-nya lebih mahal tentunya. This is our itinerary :

Day 1

  • Arrive at Hotel
  • Lunch at Hotel
  • Stroll around Ginza, near hotel

Day 2

Day 3

Day 4

  • Harajuku & Omotesando
  • Lunch near the area
  • Shinjuku & Shibuya
  • Dinner near the area

Day 5

  • Asakusa
  • Lunch near the area
  • Shibuya
  • Dinner near the area

Day 6

Day 7

  • Ueno Park, Zoo & Museums
  • Harajuku (again!)
  • Lunch at Harajuku
  • Shibuya (again!)

Day 8

  • Going Home, flight 11.45 AM.

Kedua. Mencari tiket pesawat dan hotel termurah.

Berhubung Jepang terkenal mahal, maka mencari peluang mencari harga yang terbaik menjadi hal yang sangat penting.

Maka pertimbangan pertama adalah dalam memilih waktu liburan jangan pada saat high season. Jadi kami mengikuti harga yang termurah untuk kedua kebutuhan itu, tiket pesawat dan tempat penginapan. Dari satu tahun sebelumnya, kami sudah research waktu yang terbaik untuk pilihan-pilihan pesawat dan hotel yang kami inginkan.

Untuk penerbangan, kami akhirnya memilih Garuda Indonesia karena beberapa hal.

  • One way. Direct flight langsung ke haneda

Membawa anak kecil tentunya ingin cepet nyampe, ringkes, seminimal mungkin buang tenaga. Pilihan Haneda karena lebih dekat ke down town Tokyo. Waktu Tokyo dengan Jakarta berselisih 2 jam lebih awal namun perjalanan ke jepang butuh minimal 6 jam lebih. Untuk kebutuhan anak kami mengambil flight tengah malam dengan harapan evan bisa bobok sepanjang perjalanan dan fresh setiba di tujuan. Depart 23.30pm Jakarta. Arrived 8.45am Haneda.

  • Familiarity dalam pesawat.

Walaupun kami sekeluarga terbiasa berbahasa inggris tapi mendapati airlines dengan santun dan rasa kekeluargaan Indonesia sangat membantu saat travel bersama anak.

  • Harga masih on budget.

Kami dianjurkan untuk melihat harga saat Garuda Travel Fair di bulan maret yang lalu. Tentunya banyak pilihan yang lebih murah, tapi pertimbangan kami selalu berdasarkan pilihan terbaik untuk anak dan semua yang diatas akhirnya kami tetapkan ini pilihan terbaik untuk kami.

  • Aman, secure with insurance dan bagasi besar.

Setiap tiket pesawat mendapatkan jatah bagasi sebesar 46 kilo. Sedangkan 1 ukuran XL luggage bila penuh akan seberat 25-30 kilo. Kami membawa 2 luggage berukuran XL. Aman.

Untuk tempat penginapan,

Sebagai orangtua yang membawa anak pastinya ada saatnya capek dan butuh nyaman dan banyak kemudahan tentunya akan sangat membantu. Walau kepengen untuk mencoba air b&b tapi untuk trip pertama dengan keluarga kami pilih kenyamanan dan kemudahan sebagai prioritas awal.

Pilihan awal kami memang bukan ini. Tapi setelah meneliti banyak pilihan, rekomendasi teman yang dapat kami percayai pada akhirnya memenangkan pilihan. Pilihan kami jatuh pada REMM HIBIYA di GINZA.

GINZA adalah daerah yang cukup elite. Berhubung beberapa area di Tokyo banyak yang red district kami ingin menghindari itu tapi juga mencari harga yang affordable. Berapa saat kami booking ? Sekitar Rp. 1,5jt per hari.

Apa pertimbangan kami dalam memilih penginapan kali ini ?

  • Room Service.
  • Affordable Price.
  • Good area living.
  • Easy and near access to options of transportation.

Findings mengenai REMM HIBIYA dapat disimak disini ya.

Ketiga. Visa

e-passport memang sangat memudahkan. Tapi kali ini berhubung belum waktunya berganti passport jadi kami mengambil route normal. Awalnya kami ingin mencoba urus sendiri berhubung sebenarnya cukup mudah, hanya saja perlu antrian di pagi hari.

Berkat rekomendasi Vesta, kami dikenalkan oleh Niki Sulistio, salah satu pengurus MNC Travel. Apabila biasanya visa urus sendiri per orang Rp 350.000,-. Melalui Nikki, biaya menjadi Rp. 500.000,- per orang. Kami memilih diurusi akhirnya. Masuk kamis, keluar selasa. Simple. Bagi yang membutuhkan bantuan, silahkan melalui nomor +6281617770097 .

Empat. What to prepare.

Kalo bicara jepang. Hanya satu yang perlu disiapkan. Datang ke HIS Travel.

Karena itinerary kami sudah siap dan sepakat, banyak dari teman-teman kami menganjurkan untuk datang ke HIS untuk mempermudah hidup kita disana, dengan maksud all hassles di persiapkan disini, hingga saat tiba di Tokyo udah tinggal menikmati liburan.

  1. WIFI.

Penyewaan dongle wifi untuk selama kami di Tokyo untuk keperluan papa, mama dan anaknya (bilamana diperlukan). Bisa untuk 10 devise selama 8 hari di Tokyo. 10 devise kok banyak ? Saya dan suami pasti gunakan HP dan laptop masing-masing at all times, sikecil kalo di kamar ingin nonton youtube sewaktu-waktu diperlukan. Biaya yang diperlukan adalah 1 juta untuk deposito dan biaya selama 8 hari tersebut Rp. 1,7 jt.

  1. Pembelian Tiket Wahana/Theme Park.

Pada kebanyakan, semua tiket wahana dapat dibeli terlebih dahulu dengan rate yang lebih murah berhubung kerjasama HIS dengan tiap venue pilihan.

  • Untuk Disneyland, tiket kami dapatkan beberapa hari setelah kepengurusan.
  • Untuk Legoland, kami hanya membawa bukti dan tiket dikirimkan dan tersedia di hotel saat check in.
  • Dan untuk khusus untuk Thomasland, diperlukan pembelian tiket langsung di tempat.

3. Transportasi

Berhubung kami hanya di Tokyo, maka kami tidak dianjurkan untuk membeli JR Pass. Jauh lebih murah dengan membeli kartu pass subway SUICA saat setiba kami disana. Temuan mengenai SUICA dan transportasi di Jepang dapat disimak melalui link ini ya.

Lima. What to bring.

Pertimbangan dalam bawaan adalah again, anak nyaman dan aman. Tapi barang yang menurut saya penting untuk tidak dilupakan adalah

  1. Obat dan Vitamin untuk anak dan keluarga

Keterbatasan berbahasa Jepang dan tulisan kanji membuat temen-temen yang sudah memiliki pengalaman selalu wanti wanti ke kami. Sebaiknya bawa sendiri obat-obatan yang diperlukan. Bahasa dan ketersedianya obat yang biasa digunakan kita akan menjadi penghalang kita saat perlu banget.

  1. Stroller

Tentu setiap keluarga memiliki kebutuhan sendiri yang diperlukan. Namun pertimbangan bahwa kita akan banyak jalan, kami menganjurkan untuk selalu membawa stroller. Apabila anak lagi ingin jalan, stroller dapat di jadikan tempat untuk tas atau belanjaan.

Tidak perlu khawatir saat di subway, setiap line pasti ada lift atau yang mereka sebut elevator bagi yang membutuhkan seperti pengguna kursi roda, yang membawa luggage juga kebutuhan stroller.

Hanya ingat, walaupun subway tutup hingga larut malam, khusus elevator berhenti berfungsi atau tutup setiap malam pada jam 22.00pm. Jangan telat ya.

3. Topi, Jacket Hujan dan Handuk si Kecil.

Selalu dan selalu cek prediksi cuaca. Berhubung cuaca dengan gampangnya berubah sewaktu-waktu. 6-2 bulan menuju waktunya, prediksi cuaca panas hingga kami merasa tidak perlu khawatir. Tapi 1 bulan sebelum kebrangkatan kami mendapatkan info dari temen kami yang bekerja di Tokyo bahwa lagi sering-seringnya hujan lebat di Tokyo. Waduh!

Pada ahkirnya sangat membantu di hari H kita tiba, pakaian yang kami siapkan untuk sikecil cukup melindungi kami hujan deras menuju hotel. Dan prediksi tiap hari hujan berubah menjadi everyday sunshines sangat melegakan hati dan waktu kami menikmati Tokyo.

Tips Handuk si Kecil

Saat traveling pastinya kita akan banyak jalan, jalan dan jalan. Melindungi anak dari cuaca ataupun kondisi perjalanan adalah hal yang pastinya setiap orangtua pikirkan. Bukan untuk mandi di hotel, tapi sangat berguna saat cuaca tiba2 hujan dan kita tetap perlu jalan menuju suatu tempat agar melindungi dari hujan atau memberi kehangatan saat malam. Handuk lucu tersebut kami gunakan saat piknik duduk di jalan pedestrian di Disneyland menunggu parade juga saat bermain di taman. Sangat berguna, I promise you.

Next, Affordable Shopping at Tokyo.

Or what to prepare for Tokyo Disneyland.

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com