Jewel Changi Singapore

#KeluargaBangwin loves to go family trips.

Blogpost kali ini dibuat karena banyak yang minat dan bertanya mengenai Jewel Changi, Singapore Airport.

Just to share what we experienced. Hopefully share a few tips along the way.

Bersambung dari kunjungan kami ke Legoland Johor, Malaysia blogpost review. We decide right from the start, as we plan, to make the most out of it.

Jadi, Bangwin, saat bareng membuat rencana family trip kali ini, mensisipkan dalam itinerary pengalaman ke Jewel Changi. Kami sengaja mengambil pesawat yang malam, kepulangan 19.30 PM Singapore Time. So the plan was,

  • Check out early, 10.30 AM
  • Online Boarding.
  • Arrive at Changi around 11-ish.
  • Check in our luggage at the designated terminal.
  • Then after everything is set, we all go by shuttle to Jewel Changi.

Although there will never be enough time for everything but enough to have a good time experiencing Jewel Changi. Enough to say WOW so many times and all together. Just us three, #keluargaBangwin.

Pengalaman kami dapat jadi masukan bagi teman-teman keluarga yang ingin berkunjung bersama anak dan kakek neneknya

  1. How to get to Jewel Changi

Jewel Changi berada di dalam area bandara namun di luar terminal-terminal airport Changi. Saling terkoneksi. Dan bagi yang seperti kami, mampir dulu ke terminal kami untuk masukkan koper dan bawaan terlebih dahulu, dapat menggunakan shuttle bus yang tersedia every 10 minutes, if not mistaken. Lihat ke screen saat tiba di area tunggu, akan tersedia informasi berapa menit lagi bis tiba dan informasikan saat bis tiba di lobby.

Untuk arah tujuan, be sure to follow each instructions and pathway on your way to Jewel.

  1. Baby Stroller and Wheel Chair

You can always find on every lobby entrance ,baby stroller and wheel chair for your love ones. Jadi bagi yang akan memasukkan stroller ke dalam luggage pesawat, tidak perlu khawatir. Juga bagi nenek dan kakek yang bersemangat ikut tapi cepet capek, no worries, ada kok.

Kalo memang lagi habis pastikan bertanya ke petugas di bandara. They should have the curtesy to help out. Jewel Changi memang bertujuan sebagai main attraction tamu manca negara. So the goal is to allure you to Jewel !

Selanjutnya, ada apa disana ?

Pada dasarnya, Jewel itu adalah sebuah mall with a huge water fall in the center as their main attraction. It is incredible. It really is.

Kalo boleh saya sarankan, sebenarnya tidak perlu mengambil angle foto pada setiap level atau lantai. Untuk menghemat waktu, cukup 3 level saja. Kita mulai dari level paling bawah then guide your way to the top. OK !

  1. Level Food Court – P2

Di level ini merupakan akhir dari kucuran air rain fall. Kita akan mendapatkan pengalaman yang berbeda dari water fall yang ada di Shiseido Forest Valley. Kamipun menikmati makan siang disini dengan beragam pilihan selayaknya food court. But watch out for the stores di sekitar ya. Hahahahahhah.

  1. Level 1 entrance of Shiseido Forest Valley

Di level ini kamu bisa duduk-duduk dan menimati pancuran air secara langsung dan dekat. Sangking dekatnya, pada waktu-waktu tertentu, kamu akan terkena cipratan air rain fall.  So watch out !

  1. Level 5 on the top to experience Canopy area

Kalo sudah sampai di Jewel Changi memang sayang kalo tidak mendapatkan pengalaman di level paling atas. Ada beberapa pilihan explore jewel dapat disimak lengkapnya melalui website mereka https://www.jewelchangiairport.com/

Level paling atas adalah level dengan pengalaman paling exclusive. There’s a price for these valuable experience.

Setelah kami review pilihan yang ada dengan kecocokan kami #KeluargaBangwin akhirnya kami pilih untuk masuk ke Canopy Park dan menemani evan untuk bermain di Manulife Sky Nets – Bouncing.

Standard Rate atau bagi kita tamu negara asing, dikenakan SDG 8 berlaku bagi Adult/Child/Senior.

Khusus pilihan Manulife Sky Nets – Bouncing ticket includes admission to Canopy Park (antara lain Discovery Slides#, Foggy Bowls, Petal Garden, Topiary Walk). Jadi harga SGD 22 for Adult and SGD 16 for Child/Senior sudah termasuk masuk dalam Canopy Park. Karena tempat masuknya didalam canopy park.

Bagi yang akhirnya memutuskan belakangan dapat membeli tiket didalam Canopy Park melalui card debit/credit. Khusus cash dapat dilakukan di luar Canopy Park berdekatan dengan pintu masuk Canopy Park tersebut.

Tambahan temuan kami lainnya adalah,

  • beberapa penerbangan asing yang memberikan layanan check-in luggage di lantai-lantai tertentu bagi yang memerlukan. Tidak semua tapi ya. Silahkan check ke masing-masing airlines ya.
  • di setiap lantai temukan banyak area istirahat dengan berbagai macam konsep seru termasuk area bermain untuk anak. Semoga banyak waktu untuk teman-teman nikmati bersama keluarga :))

That’s it folks. Thank you for reading !

Be sure to read other stories from our family trip here.

See you again soon Jewel Changi Airport ! We really loved the experience.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Jakarta Aquarium

Our first visit to @jakartaaquarium .

Berada di lantai LM Neo SoHo Mall Jakarta Barat, persis depan Central Park Slipi. Karena di area mall jadi lebih mudah parkir dan langsung ke venue melalui lift saja.

Sehingga sangat baby or toddler friendly juga mudah bagi yang mengajak kakek atau nenek seperti kami ^_^

This is the opening entrance.

Lots of instagram-able moments 😜

So much to see, much to experience at @jakartaaquarium

Kalo boleh sumbang saran, agar pengalaman lebih terarah, pada setiap arena terdapat bantuan recorded voice over yang menjelaskan tentang topik ruang tersebut. Sehingga menambah pengalaman berjelajah dan pengetahuan bagi anak-anak yang haus pertanyaan kenapa dan bagaimana.

Terima kasih Jakarta Aquarium. See you again soon.

#jakartaaquarium #evanfamilyreview #smartparenting

Tyas is now Partner at Bangwin Consulting and a Writer/Blogger. For project enquiries :  tyas@bangwinconsulting.com

Making Pizza at Pizza Marzano

 

Dari dulu di TK hingga sekarang masuk SD kalo ditanya cita-cita evan pasti jawabnya selalu, “I want to be a chef mama !”

Makanan kesukaannya adalah cheeeeese pizza !

And he wants to eat it all day, every day.  Oh my ! Hahahahahaha.

Suatu hari saat lagi mikirin kesibukan evan ditengah liburan, punya ide untuk ajak evan buat pizza. Ternyata dekat rumah di Pizza Marzano disediakan pengalaman menarik bagi anak-anak yang mau buat pizza sendiri.

So much fun ! Bareng sepupunya, kami coba pengalaman membuat pizza di Pizza Marzano Bintaro Jaya Sektor 9, tepat sebelah mcD.

Here we go !

no 1. We wash our hand. So important, rrrrrite ?

no. 2 We take the dough and put some flower

no. 3 After that, we roll the dough with a roller

no. 4 Then we give some much tomato sauce 🍅

no. 5 And put a loooot of cheese cheeseeeee cheese 🧀🧀🧀 and a bit of pepperoni , yummy !

no. 6. When ready, we placed it on the pan, ready to go !

no. 7 Let Bapak put it inside the oven.

no. 8 And after that, don’t forget to wash your hand again 😘

no. 9 Sit tight, wait for our pizza !

Now, look at my pizza guys ! 🍕

Pengalaman ini seharga 75ribu rupiah. Lumayan lah buat menghibur si kecil.

Thank you Pizza Marzano
What a treat. Definitely will come again 😘

So delicious kata evan.

#pizzaexpressbintaro #evanfamilyreview #familyreview #pizzaexpress#pizzamarzano

Tyas is now Partner at Bangwin Consulting and a Writer/Blogger. For project enquiries :  tyas@bangwinconsulting.com

Affordable Shopping in Tokyo

Affordable Shopping in Tokyo

Shopping sebenarnya bukan menjadi prioritas trip kami kali ini. Tapi mana mungkin ga belanja atau beli barang lagi liburan bukan ? 😀

Mungkin akan berguna bagi temen-temen yang ingin trip ke Jepang, berikut beberapa temuan tempat belanja pilihan kami menurut pengalaman pertama family trip ke Tokyo.

  1. Uniqlo Ginza

Uniqlo Store 12 lantai ! I have got to see this ! Since sama-sama berlokasi dekat dengan hotel kami di Ginza, di hari pertama kami tiba di Tokyo kami mencoba hampiri sebentar. Sekedar menyembuhkan rasa penasaran.

Yeay rite 😀 hasil kunjungan kami, senang suka ria ! apa itu artinya, well spent shopping. Itu artinya. Beberapa temuan kami untuk Uniqlo Ginza adalah ….

  • Perbandingan barang dengan Jakarta, tidak jauh berbeda. Ada beberapa barang yang belum masuk di Jakarta. Hingga satu bulan kemudian di Jakarta saya sempat cek ke salah satu toko di Jakarta belum ada juga.
  • Perbandingan harga dengan Jakarta, berhubung banyak pilihan seasonal discount perbedaan harga bisa berkisar hingga Rp.100.000-150.000,- tapi yang kami temukan, beberapa harga special dapat mencapai semurah Rp. 35.000 untuk t-shirt anak maupun dewasa. Seru kan !
  • This is a tax free shopping store. So convenient it is that honestly, I would recommend beli oleh-oleh lebih baik disini aja. T-shirt di lantai 11 – UT store adalah suatu pilihan yang paling baik karena satu lantai penuh dan khusus T-shirt. Harga 35ribu, 65ribu, 150ribu rupiah. Lumayan.
  • Google search : Uniqlo Ginza. UNIQLO Ginza store, 6 Chome-9-5 Ginza, 中央区 Tokyo 104-0061
  1. BIC Camera di Akihabara

http://www.biccamera.com.e.lj.hp.transer.com/bc/main/ Merupakan toko retail electronic paling lengkap dari lemari es, TV, camera, handphone, dan segala perlengkapannya.

Rasanya pengen beli semuanya karena barang-barang yang kita kira sudah ga keluar lagi tau-tau ketemu disini.

Kenapa di Akihabara karena pusat perbelanjaan untuk barang elektronik, suku cadang elektronik, animemanga, dan doujinshi. This is Japan. You have to experience this.

  1. DECKS Tokyo Beach at Odaiba

Bagi yang penggemar kimono saya rekomendasikan untuk berkunjung kesini. Dibanding berpeluh di Asakusa atau 2nd hands di harajuku, saya sarankan beli disini.

DECKS adalah suatu mall besar yang berisi banyak hiburan juga pilihan shopping juga oleh-oleh yang lumayan lengkap. Khusus untuk DECKS Tokyo Beach saya buatkan cerita sendiri disini. Penting !

  1. Harajuku dan Omotesando

Hip dan affordable. Tempat nongkrong anak muda. Disini tempat para pembeli online sellers berbelanja atau mencari barang-barang pilihan untuk di jual kembali ke Jakarta.

Menurut kami, ini suatu area yang lebih banyak ingin kami explore more and more !

Terbagi 2 bagian, saya menyebutnya bagian pasar dan satu lagi kalo menurut suami saya katanya section yang lebih mirip lower east side of New York. I wouldn’t know. I’ve never been. :p #kodekeras

Salah satu toko unik untuk kacamata https://www.factory900.jp/ so cool. It is a must go to shop when in Harajuku.

  1. Asakusa

Menurut saya, ga tau bener atau salah ya. Tapi my take on Asakusa adalah suatu tempat berkumpulnya segala macam bentuk, tempat dan khas budaya Jepang tumplek menjadi satu.

Setibanya kami disana langsung ditawarkan naik becak orang untuk keliling area Asakusa.

Tidak jauh dari situ ada temple yang cukup terkenal bernama Sensoji Temple.

Just walking distant, masih di area temple kita masuki Nakamise Shopping Street. Mirip pasar jualan segala macam khas jepang dari souvenir hingga makanan krupuk jepang disini tersedia kiloan !

Bagi yang mau berfoto dan menggunakan baju kimono sekeluarga seharian keliling asakusa disini juga tempatnya.

More information about Asakusa dapat disimak disini. Kami rekomendasi untuk seharian menjelajahi Asakusa dan perlu seharian. Enjoy !

  1. Tokyu Hands and Don Quijote

Tokyo Hands dan Don Quijote. Kedua tempat ini adalah must go to banget. They are the biggest most cheapest and complete retail chain store di Jepang. Before you go home at least you have to come and shop here. Cabangnya cukup banyak disekitar Tokyo. Jadi mestinya tidak susah untuk dicari.

Toko serba ada dari makanan, camilan, coklat khas jepang buat oleh-oleh. Electronic. Make up. Baju, sepatu. Souvenir. Minimal 7 lantai tiap toko. Harga sangat miring. Sangat-sangat miring.

Plus ! Banyak sekali promo buy one get one atau paketan yang membuat berjam-jam belanja disini. Trust me. You have to go here. Beli make up hits Jepang “KATE” juga tersedia disini.

Plus ! Tax free. What more could you asked for.

Khusus untuk Don Quijote buka hingga jam 12 malam jadi buat last minute shopping atau ada yang lupa dibeli, you cannot missed this.

Ada kejadian yang menjadi pengalaman tidak terlupakan bagi kami khususnya di Toko Don Quijote. Jadi kami sempatkan belanja di malam terakhir kami di Tokyo.

Setelah berkunjung ke kantor Google Japan temen kami, Anna, sarankan ada cabang Donki di dekat kantornya. Diantarkanlah kami kesana.

Berhubung sudah agak late, kami berbelanja seadanya dan secepatnya kepingin balik ke hotel. Setelah bayar, saat ambil barang, saya sempet bertanya ke penjaga toko yang bertugas bungkuskan belanjaan, apakah belanjaan make-up saya sudah masuk atau belum.

Dia bilang sudah, lalu kami tidak periksa lagi. Langsung pulang.

Malam itu kami langsung packing-packing dan tentunya hectic berhubung belanjaan cukup banyak. Tidak terpikir lagi hingga keesokan harinya saat sudah tiba di airport, lagi enak-enak menghirup kopi di coffee shop, suami saya menerima message di fB. Gara-gara itu saya langsung buka fB messager saya dan temukan ini

Need I say more ? Alhamdulilah temen kami Anna berbaik hati mau menghampiri toko dan kebetulan ada kesempatan tugas balik ke Jakarta. Jadi deh kembali barang-barang make up saya. Not much memang tapi ngesellin sik klo hilang begitu saja. Thank you Anna I owe you much ! Dan thank you AMSHU the store keeper, no matter what or how, it was nice of him to take the effort in finding me. Aya aya waeeeeeee lahh pokoknya. 😀

Oh ya, just so you know, Pharrell favorite go to store is Tokyu Hands. So go figure 😀

Next, How to plan a trip to Japan ?

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

DECKS Tokyo Beach at Odaiba

DECKS Tokyo Beach at Odaiba

DECKS Tokyo Beach adalah suatu kompleks mall yang terbagi atas beberapa bagian Seaside Mall and Island Mall yang ternyata memiliki banyak pilihan hiburan dan shopping.

Saat tiba di Legoland Discovery Center, ada banyak yang menarik kami temukan saat tiba di DECKS.  Bersebelahan dengan Legoland persis ada Tokyo Madame Tussauds. Tapi selain itu ada Tokyo Joypolis sebuah indoor coaster dengan 20 rides yang seru yang juga merupakan SEGA Amusement Park! Ada 2 museum seru, Tokyo Trick Art dan Museum khusus TAKOYAKI ! Juga yang mereka sebut Daiba 1-chome Shoutengai.

Untuk pilihan shopping yang tax free sangat menyenangkan bagi tourist macam kami.

Selain itu, temuan menarik lainnya saat berbelanja disini adalah bahwa mereka menyediakan 2 jenis helper shopper yang juga berperan sebagai kasir. Ada 2 jenis kasir yaitu khusus bagi tourist Chinese karena bisa berbahasa Chinese juga khusus bagi tourist yang berbahasa English. So it was nice relief actually. So helpful.

Bagi yang ingin mencari kimono atau yukata berbahan katun disinilah tempatnya. Terletak di Island Mall diantara childrens clothing dan Odaiba souvenirs saya menemukan ini !

Cantik sekali bukan ? Saat merencanakan trip ke Jepang, saya sempat berpikir untuk mencari kimono yang bisa digunakan di Jakarta. Yang bahan katun tapi tidak terlalu dressy but still have that Japanese Design yang khas dan unik. Dan yang paling penting adalah tidak terlihat seperti kimono rumahan !

Harga berkisar 4250 – 5000 Yen apabila di kurs ke rupiah dengan rate saat itu sekitar Rp.500.000an . Untuk sebuah statement items seperti ini menurut saya sangat reasonable. Lebih reasonable lagi untuk memilih tempat ini untuk membeli karena jelas tempatnya ada, nyaman, barangnya baru, pilihannya banyak dan bener-bener bagus. This store is my go-to shopping for kimono !

Mall yang sangat cozy dan trendy karena design juga estetika sesuai dengan masa kini namun terletak pinggiran pantai. Banyak pop up attraction seperti … TOPENG MONYET ? ada juga ternyata di Jepang 😀

Saat kita ke area balkon luar, ada scenary nya juga bagus.

  

Dan evan as adventurous as he is, tiba-tiba minta maen ini !

Waaaaah senangnya dia 😀

Berikut video cuplikan evan maen bubble ball ^_^

#EvanFamilyReview untuk DECKS Tokyo Beach , lengkap hiburan untuk keluarga. Keren ! We will definitely come back for more.

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Thomasland Japan

Thomasland pilihan kami di Jepan berada di FujiQ Highlands, karena paling dekat dengan Tokyo.

Thomas merupakan karakter favorit anak saya sejak berumur 2 tahun. Kemana-mana dia selalu membawa koleksinya dari berbagai ukuran. Handuk, baju semua Thomas. Mendapatkan kesempatan ke Thomasland adalah hal yang paling ditunggu-tunggu bagi evan.

Sayangnya, Thomasland letaknya sedikit di luar kota Tokyo. Kalo dari google maps, dari  hotel menuju FujiQ sekitar 111 km. Cukup jauh memang. Dan tentunya, kami memilih route dan cara travelling yang paling ramah untuk anak tapi paling cepat tiba disana.

Dan dalam pilihannya, selalu di rekomendasikan untuk memilih naik mobil atau dalam hal ini naik bis karena memakan waktu yang jauh lebih pendek yaitu 1,5 jam.

FujiQ Highlands adalah sebuah amusement park terkenal di Jepang. Berada di kaki gunung fuji dimana on a good day, you could see mount fuji as you have fun there.

Among many attractions on the amusement park like extreme rides, theme parks, a huge shopping for oleh oleh, there is also Highland Resort Hotel Spa and Fujiyama Onsen.

Next kayaknya musti mencoba stay 2 malam disini untuk mencoba semuanya ^_^

Okay, how to get there ?

Dari hotel, kami dengan bantuan google map tentunya, menuju Tokyo Station, salah satu station yang terbesar dan station yang terhubung dengan pilihan transportasi yang lain seperti bis.

Kami memilih untuk naik JR Expressway Bus karena hanya memakan 1,5 jam dan lebih murah tentunya. Pembayaran dapat di book via online atau beli di tempat dengan berbagai pilihan alat pembayaran dapat diterima. Per seat 1800 yen, artinya klo di rupiahkan menjadi Rp. 200ribu-an per orang.

Kantor pembelian tiket bis JR expressway bus cukup besar di Tokyo Station, sehingga ada area tunggu yang cukup besar, tempat penitipan koper juga mini market dan vending machine yang banyak untuk persiapan jalan.

Karena kita beli tiket pada hari H, banyak tiket yang telah terbeli duluan, dengan pertimbangan lebih baik jalan sepagi mungkin daripada nunggu maka kami memutuskan untuk mengambil tempat di bis paling dekat waktu kebrangkatan walau seating duduk harus pisah dan evan duduk saya pangku. Selama 1,5 jam!

Tapi karena memang kami memiliki spirit petualang, kami merasa enjoy untuk liat-liat scenary selama perjalanan. Tidak bosen sama sekali.

Yeay, we’re here !

Ternyata Thomasland merupakan bagian dari atraksi theme parks didalam FujiQ Highlands . Artinya, kita melewati shopping center, turun kebawah, jalan melintasi resturant dengan theme Gaspard n Lisa,

mutar sedikit, baru ketemu locket box FujiQ Highlands.

Berhubung Thomasland berada di dalam FujiQ Highlands tapi kita tidak perlu bayar fujiQ Highlands untuk masuk, dengan pemikiran bahwa waktu kami seharian pasti akan habis di Thomasland.

 

 

Kami memutuskan untuk membeli tiket terusan Thomasland karena evan masih berumur 5 tahun jadi perlu ada pendamping, tapi juga kami ingin merasakan bermain bersama. That is the whole point, rite. Making memories together :p

 

 

Now, let’s get in !

Memang kebangetan ya orang Jepang itu dalam hal presisi dan directions. You will not missed where you are going. Look ! Menuju thomasland, telah di beri tanda garis untuk di ikuti. Mudah bukan ?

Yeaaaaayyyyy !! Evan has arrived in Thomasland !

Seperti biasa. Kami tiba diwaktu makan siang. Makan dulu di Thomas Restaurant.

Next , permainan apa aja ada disini?

Sebenarnya hampir sama dengan permainan-permainan di Dunia Fantasi kalo di Jakarta. Ada mini coaster, ada mirip niagara falls dan lainnya hanya saja dicustom character Thomas and friends.

Nah. Memang betul penggemar Thomasland biasanya berkisar antara 2 hingga 5 tahun namun permainan di Thomasland masih bisa dinikmati bagi anak-anak dan orangtuanya karena keragamanan pilihan permainan didalamnya.

Menurut kami, semua permainan harus dicoba. Sayang kalo tidak. Toh bisa dinikmati bersama orangtua dan PLUS yang paling penting adalah antrian tidak begitu panjang.

Evan senang sekali disini, sampai dia bisa main beberapa wahana beberapa kali berulang. Lagi dan lagi !

Kalo datang ke Thomasland jangan lupa bawa baju berenang. Untuk main air !

Especially setelah bermain penuh tanpa berhenti 😀

So far, #EvanFamilyReview untuk Thomasland, puas. So happy. Evan wants to go to Thomasland all the time, mama !

Thank you Thomasland ! We love youuuuuuuuuu ^_^

Next, take a look at Legoland Tokyo .

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Disneyland Tokyo in August

What is the happiest place on earth ? Disneyland !

Salah satu tempat yang paling dinanti-nantikan oleh kami semua.

Dulu saya pernah berkunjung ke DisneySea saat ke Tokyo tapi belum sempet ke Disneyland.

Menurut banyak teman, apabila anakmu 5 tahun kebawah lebih baik ke Disneyland karena permainan yang tersedia di DisneySea pada kebanyakan lebih massive dan lebih cocok untuk anak-anak SD keatas. Kasian nanti dia kurang menikmati 🙂

Dalam sharing saya kali ini akan saya banyak memberikan input mengenai what to expect for family when visit Disneyland juga where to go yang mungkin akan berguna bagi keluarga muda dengan krucil krucil lucunya.

Baiklah. Off we go ! Kami selama di Tokyo sangat terbantu oleh google map.

Tinggal tulis daerah asal lalu tujuan, Google memberikan pilihan dan arahan lengkap dengan lama perjalanan dan biaya.

 

 

 

Google juga mengarahkan dan dapat mengirimkan melalui handset atau email hingga detail.

Very helpful dan akan menghindari salah jalan mestinya.

Tapi bagi yang masih kurang pede, bertanya juga tidak ada salahnya.

 

Kami tiba di Disneyland sekitar jam 11 kurang. Cuaca terlihat mendung dan sempet ada rintik hujan tapi untungnya tidak jadi hujan sama sekali selama kunjungan kami di sini.  Berhubung kami sudah membeli tiket duluan melalui HIS, maka tidak perlu lagi mengantri.

Kami ke Disneyland sengaja pilih hari kerja, tapi August memang masih libur sekolah bagi beberapa negara sama halnya dengan di Jepang jadi cukup ramai pengunjung.

Yeay, we’re here ! (evan kepanasan, duh) 

Saat kami sampai, waktu memang sangat tanggung. Orangtua evan kelaparan, hehehehe. Akhirnya kami memutuskan untuk mampir dulu di salah restoran namanya Refreshment Center yang jual hotdogs, french fries dan teman-temannya. Evan saat ini kepanasan, sehingga agak sedikit rewel, ga mau makan, ga mau apa-apa.

Tips makan

Silahkan bawa makanan, snack atau minuman untuk keperluan si kecil. Bagi kami yang punya beberapa catatan tentang makanan kami berusaha selalu membawa buat yang sudah kami potong dalam plastic zipper bag. Papanya evan diabetes sehingga perlu menjaga asupan makanan untuknya.

 

Tidak lama setelah kami selesai makan, terdengar sayup-sayup suara nyanyian ternyata ada Mickey Mouse and friends Parade ! Wuiiihh senang bangeeet. Pas sekali waktunya.

Dalam hari kunjungan kami disana kami sempat mendapatkan 3 kali parade dengan tema yang berbeda. Siang bertema “Super Duper Jumpin’ Time”. Dalam Parade tema ini serunya adalah permainan air. Memang di hari cerah yang super duper panas akan sangat menikmati main air. Tapi bagi ga tidak suka, sebaiknya aware dan mengambil area nonton yang tidak terlalu dekat dengan parade tersebut.

Parade berikutnya ada di waktu sore sambil beristirahat kami mengambil tempat dekat Space Jet area di Tomorrowland untuk menikmati parade berikutnya berjudul “Happiness is here”.

Dan saat kami bersiap untuk pulang, sekitar jam 7 malam parade berikutnya Electrical Parade Dreamlights.

Bagi anak-anak seumur evan, seperti anak umur 5 tahun cukup menghibur and give him that magical “twinkle in his eyes”. Umur segitu memang lebih mudah untuk membuat mereka amaze.

So next, where should we go? Dari kejauhan yang pertama yang diinginkan untuk dikunjungi adalah Disney’s Castle. Berhubung setiap movie atau Disney junior pasti ada Disney Castle ya. Hihihihih.

 

Apa yang kami temukan didalamnya adalah sebuah perjalanan Cinderella, dinamakan Cinderella’s Fairy Tale Hall (no. 4) dan sisi kiri saat masuk adalah sebuah toko yang isinya segala macam bentuk barang dari gelas kaca. Cantik sekali The Glass Slipper (no. 14)

Ekspektasi Pertama. Antrian Panjang.

Pada kebanyakan setiap permainan akan terlihat antrian yang panjang. Minimal waktu antrian adalah 30 menit bagi rata-rata setiap permainan.

Bagi anak-anak 5 tahun kebawah cukup terhibur dengan suasana dan permainan yang ada. Artinya, tidak perlu lagi menambah atau membeli tiket tambahan. Apabila mau mendapatkan kemudahan antrian hanya perlu register tiket atau barcode dalam mesin-mesin yang tersedia di sebelahnya. Setiap permainan ada tulisan waktu antrian sehingga kita akan dapat memilih permainan apa yang mau kita ikuti duluan. Pada saat kami disana rata-rata permainan 40 menit antrian. Tapi tidak perlu khawatir karena flow antrian berjalan dengan baik dan sistematis sehingga kami tidak merasa capek menunggu lama. Jadi jangan khawatir.

Stroller dan Kursi Roda.

Bagi yang membawa stroller, dalam setiap permainan atau wahana akan ada himbauan untuk diparkirkan dekat dengan area atau bersebalahan dengan wahana atau permainan tersebut. Tidak perlu khawatir akan hilang, mereka sangat rapih, teratur dan penjagaannya rapih dan terurus. Salut.

Bagi yang tidak membawa tapi ingin pinjam tersedia dan selalu available bagi yang membutuhkan. Juga kursi roda bagi orangtua yang membutuhkan, bisa didapatkan di sisi kanan area disneyland atau silahkan tanya petugas di pintu masuk.

Route yang terbaik.

Dapat diharapkan bahwa setiba kita di Disneyland akan ramai, riuh, dan mungkin dapat  membingungkan. Kami merasa route bagi anak-anak yang terbaik karena effect Disney Junior atau Disney Channel adalah langsung menuju Fantasyland terlebih dahulu. That is right after and behind Cinderella’s Castle.

Setelah itu ajak anak-anak untuk memilih sesuai dengan sesukaannya, pada akhirnya, semua ada antriannya dan semua antriannya panjang. It doesn’t matter if you guys enjoy.

Bagi saya yang paling menghibur adalah senangnya melihat kekompakan pengunjung Disneyland dengan kostum atau gaya seragam masing-masing.
Rasanya pengen foto bareng dengan semuanya. Seru dan kompak !

Shopping !

Up to you guys mau shop til you drop or wisely spent tentunya. Bagi kami, yang kami beli adalah barang-barang yang jarang ada di Jakarta tentunya. Setiap area ada store khusus bertema masing-masing tapi di depan pintu masuk tersedia toko sesuai dengan keperluannya, ada store khusus fashion, toys, stationary, cakes dan lainnya. Lengkap ! Bagi mommies sayang kalo tidak di singgahi semuanya ya hehehehehe.

Terakhir, sebelum pulang, jangan lupa nonton One Man’s Dream show. Tontonan ini gratis sebenarnya, dan apabila datang 30 menit sebelumnya melalui antrian khusus akan mendapatkan kursi di area pinggir. Khusus untuk yang seat tengah adalah yang berbayar. Pilihan tentunya ada di masing-masing. Tapi this show sangat enjoyable to watch.

Make sure you get to watch in the end.

Next, Thomasland at FujiQ Highlands

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

How to plan a family trip to Japan ?

Jepang adalah sebuah negara yang sudah lama ingin saya kunjungi bersama keluarga. Walaupun saya sudah pernah berkunjung kebeberapa kota di Jepang sebelumnya, tapi bersama keluarga saya sendiri belum.

Dalam merencanakan sebuah trip bersama keluarga ada beberapa sisi yang menurut saya perlu disimak atau cari tahu. Apabila belum sempet membaca posting saya mengenai perencanaan trip bersama keluarga, bisa disimak disini terlebih dahulu.

Khusus untuk Jepang, yang kita ketahui adalah sama-sama negara asia seperti Indonesia. Bedanya, negara Jepang memiliki 4 musim dan merupakan negara yang sangat maju dalam perkembangan teknologi, design juga dikenal sebagai negara yang sangat teratur rapih dalam tata tertib negaranya dan tak lupa sopan santun tiap warganya.

Seperti ke negara barat tapi dengan budaya dan cita rasa Asia.

Selain itu, negara jepang juga memiliki bahasa yang sangat berbeda baik pengucapan maupun tulisannya. Tidak seperti di Indonesia tulisan alphabetical yang banyak digunakan dinegara lain.

Cukup membuat kami paham bahwa persiapan dan expektasi perlu kami jaga dengan baik.

Pertama. Membuat itinerary.

Karena tujuan utama liburan kali ini adalah untuk menghibur si pidut, panggilan kesayangan untuk anak kami, Evan. Maka kami mengawali research dengan mencari destinasi-destinasi yang cocok dan menarik untuk anak seumurnya. Prioritas kedua adalah mengenal jepang melalui Tokyo dan tentunya sedikit shopping buat mama papanya menjadi prioritas terakhir.

Tips links info mengenai jepang :

Setelah beberapa kali mempelajari semua pilihan yang ada, berhubung banyak dari teman kami telah memiliki pengalaman berlibur ke jepang bahkan ada yang pernah tinggal dan bekerja di Tokyo kami berusaha menyerap semua informasi dan tips yang ada.

Temuan yang menyenangkan adalah bahwa semua pengalaman teman-teman kami seru dan positif semua. Kami menyadari bawah traveling to japan perlu dilakukan dalam beberapa trip. Amin 🙂

Terlalu banyak yang ingin kami pelajari mulai dari sejarah, budaya, teknologi, design, theme park, gardens and many more. Pelajaran pertama pastinya membuat expense-nya lebih mahal tentunya. This is our itinerary :

Day 1

  • Arrive at Hotel
  • Lunch at Hotel
  • Stroll around Ginza, near hotel

Day 2

Day 3

Day 4

  • Harajuku & Omotesando
  • Lunch near the area
  • Shinjuku & Shibuya
  • Dinner near the area

Day 5

  • Asakusa
  • Lunch near the area
  • Shibuya
  • Dinner near the area

Day 6

Day 7

  • Ueno Park, Zoo & Museums
  • Harajuku (again!)
  • Lunch at Harajuku
  • Shibuya (again!)

Day 8

  • Going Home, flight 11.45 AM.

Kedua. Mencari tiket pesawat dan hotel termurah.

Berhubung Jepang terkenal mahal, maka mencari peluang mencari harga yang terbaik menjadi hal yang sangat penting.

Maka pertimbangan pertama adalah dalam memilih waktu liburan jangan pada saat high season. Jadi kami mengikuti harga yang termurah untuk kedua kebutuhan itu, tiket pesawat dan tempat penginapan. Dari satu tahun sebelumnya, kami sudah research waktu yang terbaik untuk pilihan-pilihan pesawat dan hotel yang kami inginkan.

Untuk penerbangan, kami akhirnya memilih Garuda Indonesia karena beberapa hal.

  • One way. Direct flight langsung ke haneda

Membawa anak kecil tentunya ingin cepet nyampe, ringkes, seminimal mungkin buang tenaga. Pilihan Haneda karena lebih dekat ke down town Tokyo. Waktu Tokyo dengan Jakarta berselisih 2 jam lebih awal namun perjalanan ke jepang butuh minimal 6 jam lebih. Untuk kebutuhan anak kami mengambil flight tengah malam dengan harapan evan bisa bobok sepanjang perjalanan dan fresh setiba di tujuan. Depart 23.30pm Jakarta. Arrived 8.45am Haneda.

  • Familiarity dalam pesawat.

Walaupun kami sekeluarga terbiasa berbahasa inggris tapi mendapati airlines dengan santun dan rasa kekeluargaan Indonesia sangat membantu saat travel bersama anak.

  • Harga masih on budget.

Kami dianjurkan untuk melihat harga saat Garuda Travel Fair di bulan maret yang lalu. Tentunya banyak pilihan yang lebih murah, tapi pertimbangan kami selalu berdasarkan pilihan terbaik untuk anak dan semua yang diatas akhirnya kami tetapkan ini pilihan terbaik untuk kami.

  • Aman, secure with insurance dan bagasi besar.

Setiap tiket pesawat mendapatkan jatah bagasi sebesar 46 kilo. Sedangkan 1 ukuran XL luggage bila penuh akan seberat 25-30 kilo. Kami membawa 2 luggage berukuran XL. Aman.

Untuk tempat penginapan,

Sebagai orangtua yang membawa anak pastinya ada saatnya capek dan butuh nyaman dan banyak kemudahan tentunya akan sangat membantu. Walau kepengen untuk mencoba air b&b tapi untuk trip pertama dengan keluarga kami pilih kenyamanan dan kemudahan sebagai prioritas awal.

Pilihan awal kami memang bukan ini. Tapi setelah meneliti banyak pilihan, rekomendasi teman yang dapat kami percayai pada akhirnya memenangkan pilihan. Pilihan kami jatuh pada REMM HIBIYA di GINZA.

GINZA adalah daerah yang cukup elite. Berhubung beberapa area di Tokyo banyak yang red district kami ingin menghindari itu tapi juga mencari harga yang affordable. Berapa saat kami booking ? Sekitar Rp. 1,5jt per hari.

Apa pertimbangan kami dalam memilih penginapan kali ini ?

  • Room Service.
  • Affordable Price.
  • Good area living.
  • Easy and near access to options of transportation.

Findings mengenai REMM HIBIYA dapat disimak disini ya.

Ketiga. Visa

e-passport memang sangat memudahkan. Tapi kali ini berhubung belum waktunya berganti passport jadi kami mengambil route normal. Awalnya kami ingin mencoba urus sendiri berhubung sebenarnya cukup mudah, hanya saja perlu antrian di pagi hari.

Berkat rekomendasi Vesta, kami dikenalkan oleh Niki Sulistio, salah satu pengurus MNC Travel. Apabila biasanya visa urus sendiri per orang Rp 350.000,-. Melalui Nikki, biaya menjadi Rp. 500.000,- per orang. Kami memilih diurusi akhirnya. Masuk kamis, keluar selasa. Simple. Bagi yang membutuhkan bantuan, silahkan melalui nomor +6281617770097 .

Empat. What to prepare.

Kalo bicara jepang. Hanya satu yang perlu disiapkan. Datang ke HIS Travel.

Karena itinerary kami sudah siap dan sepakat, banyak dari teman-teman kami menganjurkan untuk datang ke HIS untuk mempermudah hidup kita disana, dengan maksud all hassles di persiapkan disini, hingga saat tiba di Tokyo udah tinggal menikmati liburan.

  1. WIFI.

Penyewaan dongle wifi untuk selama kami di Tokyo untuk keperluan papa, mama dan anaknya (bilamana diperlukan). Bisa untuk 10 devise selama 8 hari di Tokyo. 10 devise kok banyak ? Saya dan suami pasti gunakan HP dan laptop masing-masing at all times, sikecil kalo di kamar ingin nonton youtube sewaktu-waktu diperlukan. Biaya yang diperlukan adalah 1 juta untuk deposito dan biaya selama 8 hari tersebut Rp. 1,7 jt.

  1. Pembelian Tiket Wahana/Theme Park.

Pada kebanyakan, semua tiket wahana dapat dibeli terlebih dahulu dengan rate yang lebih murah berhubung kerjasama HIS dengan tiap venue pilihan.

  • Untuk Disneyland, tiket kami dapatkan beberapa hari setelah kepengurusan.
  • Untuk Legoland, kami hanya membawa bukti dan tiket dikirimkan dan tersedia di hotel saat check in.
  • Dan untuk khusus untuk Thomasland, diperlukan pembelian tiket langsung di tempat.

3. Transportasi

Berhubung kami hanya di Tokyo, maka kami tidak dianjurkan untuk membeli JR Pass. Jauh lebih murah dengan membeli kartu pass subway SUICA saat setiba kami disana. Temuan mengenai SUICA dan transportasi di Jepang dapat disimak melalui link ini ya.

Lima. What to bring.

Pertimbangan dalam bawaan adalah again, anak nyaman dan aman. Tapi barang yang menurut saya penting untuk tidak dilupakan adalah

  1. Obat dan Vitamin untuk anak dan keluarga

Keterbatasan berbahasa Jepang dan tulisan kanji membuat temen-temen yang sudah memiliki pengalaman selalu wanti wanti ke kami. Sebaiknya bawa sendiri obat-obatan yang diperlukan. Bahasa dan ketersedianya obat yang biasa digunakan kita akan menjadi penghalang kita saat perlu banget.

  1. Stroller

Tentu setiap keluarga memiliki kebutuhan sendiri yang diperlukan. Namun pertimbangan bahwa kita akan banyak jalan, kami menganjurkan untuk selalu membawa stroller. Apabila anak lagi ingin jalan, stroller dapat di jadikan tempat untuk tas atau belanjaan.

Tidak perlu khawatir saat di subway, setiap line pasti ada lift atau yang mereka sebut elevator bagi yang membutuhkan seperti pengguna kursi roda, yang membawa luggage juga kebutuhan stroller.

Hanya ingat, walaupun subway tutup hingga larut malam, khusus elevator berhenti berfungsi atau tutup setiap malam pada jam 22.00pm. Jangan telat ya.

3. Topi, Jacket Hujan dan Handuk si Kecil.

Selalu dan selalu cek prediksi cuaca. Berhubung cuaca dengan gampangnya berubah sewaktu-waktu. 6-2 bulan menuju waktunya, prediksi cuaca panas hingga kami merasa tidak perlu khawatir. Tapi 1 bulan sebelum kebrangkatan kami mendapatkan info dari temen kami yang bekerja di Tokyo bahwa lagi sering-seringnya hujan lebat di Tokyo. Waduh!

Pada ahkirnya sangat membantu di hari H kita tiba, pakaian yang kami siapkan untuk sikecil cukup melindungi kami hujan deras menuju hotel. Dan prediksi tiap hari hujan berubah menjadi everyday sunshines sangat melegakan hati dan waktu kami menikmati Tokyo.

Tips Handuk si Kecil

Saat traveling pastinya kita akan banyak jalan, jalan dan jalan. Melindungi anak dari cuaca ataupun kondisi perjalanan adalah hal yang pastinya setiap orangtua pikirkan. Bukan untuk mandi di hotel, tapi sangat berguna saat cuaca tiba2 hujan dan kita tetap perlu jalan menuju suatu tempat agar melindungi dari hujan atau memberi kehangatan saat malam. Handuk lucu tersebut kami gunakan saat piknik duduk di jalan pedestrian di Disneyland menunggu parade juga saat bermain di taman. Sangat berguna, I promise you.

Next, Affordable Shopping at Tokyo.

Or what to prepare for Tokyo Disneyland.

Tokyo Family Trip series, read here.

Happy reading.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Sea Life Aquarium and South Wharf DFO

Melbourne family Trip

Day 5 : Monday, 8 February 2016 

Karena bantuan Rina & Panji we did visit yang memerlukan driving by car to beberapa tempat seperti Luna Park & Brighton Beach.

Sehingga hari ini kedepannya, adalah tempat2 yang dapat kami singgahi melalui TRAM dan jalan kaki.

Today’s agenda adalah :

  • Check in back to Citadines
  • Sea life Melbourne Aquarium
  • South Warf DFO  

Let’s hit it !

Rina & Panji berangkat pagi ke kantor jadi kami pun sekalian pesan taxi untuk mengantar kami dan barang-barang yang ada ke Citadines. Evan terbiasa bangun pagi untuk kesekolah jadi Alhamdulilah tidak masalah.

Evan pun cukup akomodatif mau sarapan sedikit ditaxi dan dilanjutkan di hotel.

It was very nice for Rina & Panji for having us over the weekend, dan terus menemani kami after office selama kami di Melbourne. Thank you guys. Semoga dalam suatu kesempatan kami dapat membalas kebaikan both you guys ya. Love.

Sesampai kami di hotel, tentunya kamar baru siap after lunch. Tapi tidak jadi masalah karena kami bisa tenang bepergian dengan menitipkan barang-barang kami di concierge.

Tips.

  • Biasanya hotel akan meminta pas photo bagi yang ingin menitipkan barang, sekedar security atau prosedur entah juga tapi siapkan saja karena akan berguna di negri orang.
  • Sering-sering check website tempat yang Anda akan kunjungi. Biasanya pembelian melalui online lebih murah bahkan banyak discount. Salah satunya saat kami membeli tiket masuk Sea Life Melbourne Aquarium.

Sea Life Melbourne Aquarium

Kembali melalui TRAM kali ini kami berhenti di Flinders Street. Dan jalan 2 blok hingga mencapai tempatnya. Saat kami masuk, ada beberapa line up pilihan.

Karena kami telah membeli tiket melalui online, make sure mengambil line up yang sesuai dengan pilihan pembayaran, setelah itu kami hanya perlu memperlihatkan email yang ada di Hp saya.

Selanjutnya tinggal masuk. Tentunya dengan beberapa penjelasan tentunya. Mari kita lihat … FISH !

Seperti aquarium lainnya di masing-masing Negara tentunya lebih banyak memperlihatkan ikan atau hewan laut yang khas di negaranya. Begitu juga disini.

Cukup besar aquarium ini karena hingga 5 lantai ! Bukan hanya hewan laut tapi juga yang terkenal di hewan dataran Australia seperti besar dan ganasnya crocodile Australia.
Diantara aquarium ada ruangan khusus untuk anak-anak belajar lebih banyak mengenai hewan laut.
Disini juga ada thematic movie yang disesuaikan dengan binatang yang ada disini. Kali ini Ice Age ! Seru ya ☺
Juga sempatkan melihat di area luar.

Di akhir kami tidak lupa berbelanja di merchandise shop dan mengambil photo-photo kami yang diambil saat masuk, sayang bila tidak diambil. Lihat deh 🙂

Fun 🙂

Now, DFO South Warf !

South Warf DFO Adalah Direct Factory Outlet bagi brand-brand terkenal. You name it !

Dari Allanah Hill hingga Bed Bath and Table, dari Coach factory hingga Cotton On juga ada khusus Cotton On Kids. Victoria Secret hingga Nike and many more termasuk brand khas Australia seperti Wichery dan lainnya bisa dilihat disini.

Lantai dasar adalah all about sports Sketchers hingga Addidas.
Lantai bawah adalah fashion and fashion and fashion! Arrggh !

KONTAN PUSING MENDADAK.

Bayangkan semuanya display dengan harga dibawah harga pasaran plus dengan tambahan discount tersedia !

Oh iya, sebelum masuk, kami sempat lunch di toko kecil khas makanan Thailand. Cukup murah dengan porsi yang cukup banyak. Recommended bagi Indonesians yang kepengen makanan nasi dengan lauk beragam.

Kenyang + Shopping = Bahagia.

Oh iya, disini kami juga ketemuan dengan seorang teman, Adit.
Dia yang ngajakin ngopi-ngopi sore-sore sambil ngobrol berhubung sudah lama tidak ketemu.

Ya dengan senang we said, lead the way Dit !
Southgate Yarra Riverside, kami di traktir oleh Adit ngopi sambil nyemil… hihihihi brownies rocky road.

Dinamakan Rocky Road sebenarnya adalah karena berisi marshmallows and sometimes with nuts. Kadang bukan hanya dalam bentuk brownies tapi juga chocolate ada yang Rocky Road.

Adit juga yang maksa kami photo-photo disini overlooking Melbourne’s city yang juga menjadi trademark tourist datang kesini. Harus katanya. Ya sudah, kami nurut saja 🙂

Setelah dari sini, kami berpisah sambil berjalan pelan kembali ke hotel sore-sore melihat lihat.

Abang sempet mampir ke beberapa toko camera, karena faktanya, barang elektronik di Melbourne kecenderung lebih murah harganya. Kadang hingga 30% miring. Tips again !

Nah, silahkan nonton vlog day 5 ya.

Mari kita lanjutkan perjalanan day 6 ! Yuk 🙂

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Melbourne Brighton Beach and Queen Victoria Market

Melbourne Family Trip 

Day 4 : Sunday, 8 Feb 2016 

  • Drive to Brighton Beach and Luna Park at St Kilda Beach 
  • Queen Victoria Market

So, bright and early around 9am after breakfast at Tante Rina & Om Panji’s place, off we go to the beach!

Karena saya anak pantai, senang island hoping, pengalaman saya antara belitung di Indonesia dan khopipi islands at Thailand, saya sangat penasaran dengan pantai di Australia.

Kesempatan ini saya mulai dengan mengunjungi Brighton beach.

Pada kenyataanya Brighton Beach ini adalah salah satu landmark Melbourne karena rumah-rumah kecil yang berwarna warni menghiasi keriaan pantai tersebut.

Pada kebanyakan rumah-rumah ini disewakan dan ada yang dibeli untuk pribadi yang mau menggunakan atau menyewa ulang.

Disebutkan namanya Brighton Bathing Box dimana sejarahnya dimulai dari pantai-pantai di Inggris, Prancis dan Italia.

Kegunaannya beragam, mulai dari penyimpanan barang, berteduh, ada juga yang menambahkan fungsi dapur kecil dan meja makan seadanya.

Kami berjalan-jalan hingga ke ujung to see what other uniqueness here.

Jujur, khusus untuk Brighton Beach, secara kategori pantai, tidak seindah dan sebagus pantai di Indonesia… but it was very clean.

That day was definitely a good day to walk at the beach. Very Nice.

Evan tentunya selalu senang, sama kayak mamanya, anak pantai.

Setelah itu kami sempat mengitari area sekitar pantai Brighton, kami pun melintasi Luna Park di St Kilda Beach. Suatu amusement park yang cukup seru berdekatan dengan Brighton. 5 minutes walking distant.

Kami tidak pilih untuk stop karena lunch time is near and evan needs to eat, and fast !

Nah, kami ingin makan di tempat khas Melbourne, as we said to Panji, lets eat at some place that is soooooo Melbourne. Take us there ☺

Karena setelah lunch kami berencana ke Queen Victoria Market maka Panji parkir di salah satu gedung berdekatan dengan kedua tempat. Walking distance.

Royal Arcade Melbourne

Kami memilih makan di salah satu alley mall ini. Intinya, gang kecil. Seperti ini.

the lovely couple, Rina & Panji

Di Royal Arcade Melbourne yang berdiri pada bulan May 1870 merupakan suatu landmark bersejarah Melbourne yang rawat rapih hingga sekarang. Ada one of the oldest still in service tea room bernama Hopetoun Tea Rooms. Bagi yang mau mencoba harus reserved terlebih dahulu.

Lanjut ! Queen Victoria Market.

Untungnya, tadi malam Abang and Panji mampir ke rumah salah satu teman kami Aryo Kresnadi Prabowo hehehehe lengkap tuh gue sebut namanya. Karena sulitnya tidak membawa stroller, Aryo come to the rescue and offer us pinjam stroller sementara kami di Melbourne. What a life saver ! We owe you big time Aryo!

and then sampai di Queen Victoria Market pun, hah !

How to describe Queen Victoria Market is like pasar seadanya hanya bersih, beda warna, rapih mengalokasikan pakaian, mainan atau oleh-oleh makanan hingga fruits khas Melbourne.

Mirip Chaktuchak hanya lebih lenggang, lebih kecil namun tidak selengkap barangnya ya. Tapi gambarannya kurang lebih seperti itu.

Disini tempatnya kita belanja oleh-leh murah. Bisa nawar dan to tell you the truth, banyak orang Indonesia berjualan oleh-olehnya ! hahahahahhaha enak rasanya nawar pake bahasa Indonesia. Aseli 🙂

Bila kami sampai disini ada khas curros berlokasi di area depan dan donuts berlokasi di area belakang pasar yang dijual di food truck. You have to try ! Yummy !

So we’re done for the day, Evan juga tidak bisa jalan terlalu lama. Pastinya akan cranky so we went home with a big smile 🙂

*after-some-quick-shopping-tentunya* heheheheheh

Today’s vlog dapat disimak disini ya.

Mari kita lanjut day 5 ! Sealife Melbourne Aquarium !

Melbourne family trip series read here.

Tyas is now Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project enquiries, tyas@bangwinconsulting.com