Keragaman bahasa budaya Indonesia

Ada kejadian lucu.

Mencerahkan.

Menghangatkan sekaligus membanggakan menjadi anak Indonesia.

Begini ceritanya.

Suatu hari suamiku kirim screen capture ke saya.

Saat itu suami ku baru saja selesai control ke dokter dan dalam proses menunggu obat di area apotik.

Jaman sekarang sudah lazim nama nama yang sudah masuk pendaftaran atau sedang di proses terlihat pada TV untuk memberitahukan posisi antrian proses obat bagi masing-masing pasien yang menunggu.

Tersentak suamiku melihat nama yang ada di dalam monitor.

Langsung dia berbagi temuannya ke saya.

Pertama di benak saya, ah ada yang becanda nih. Apapun alasannya tidak mau memberikan nama aslinya. Tapi kok apa mungkin ya. Sepertinya kalau daftar rumah sakit harus sesuai KTP dan data asli.

Tapi sayapun teringat kembali. Karena memang fakta ini unik.

Saya teringat. Ada budaya khusus diantara orang batak yang akan melahirkan anak.

Ada kepercayaan saat lahir , hal pertama yang dilihat persis setelah melahirkan akan dinamakan untuk nama anaknya.

Saya pun bertanya, apakah orang batak ?

Suami membalas, betul orang batak.

Tidak lama pada hari yang sama, kebetulan saya lagi diskusi bersama salah satu teman saya yang orang batak untuk urusan berbeda tentunya.

Sayapun teringat. Dan menceritkan kejadian yang baru saja tadi pagi saya dan suami saya bicarakan.

Saya bertanya, Betulkah fakta orang batak mengenai kepercayaan saat melahirkan, hal pertama yang dilihat persis setelah melahirkan akan dinamakan anaknya.

Teman saya pun menjawab penasaran saya.

Benar sekali. Orang Karo tepatnya.

Dia menambahkan bahwa nama belakang tersebut menegaskan bahwa nama tersebut menunjukkan itu orang Karo.

Ditengah obrolan itu , dia pun bertanya kepada ibunya akan hal ini.

Dan penjelasan dari ibunya membuat mata hati saya terkaget-kaget.

Ternyata.

BANCI MALEM

adalah bahasa karo

Banci= Bisa, Dapat, Mampu

Malem= Damai, Teduh

Jadi arti keseluruhannya orang ini diharapkan bisa memberikan keteduhan.

Akupun minta maaf atas kesalapahaman pengertian saya dan suami saya.

No worries, katanya.

Dia menambahkan dia pun sering berlatih bahasa karo melalui percakapan dengan suaminya.

Salah satu contohnya adalah.

Misalnya aku bilang “bisa gak datang”.

Terjemahannya “banci kam reh?”

Banci= bisa

Kam= kamu

Reh= datang

Luar biasa negara ku ini penuh keragamanan bahasa budayanya. Aku langsung minta ijin untuk boleh berbagi pengalaman ini di blog.

Tentunya teman saya memberikan lampu hijau. “BOLEH!”

Hangat, bangga, seru menjadi anak Indonesia.

Ke-Bhinneka-an kita lah yang membuat Indonesia unik dan berbeda. Dimana banyak orang atau negara yang ingin membedakan dirinya dengan yang lain, Indonesia menonjol karena keragaman budaya, bahasa, dan keindahan tanahnya.

Tahukah kamu menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) dalam Sensus Penduduk (SP) Tahun 2010 Indonesia memiliki lebih dari 300 kelompok etnik atau suku bangsa, lebih tepatnya, Indonesia memiliki 1.340 Suku bangsa di Tanah Air. Sumber.

Sedangkan bahasanya, Menurut Ethnologue, Indonesia memiliki 715 bahasa daerah dan merupakan negara pemilik terbanyak kedua setelah Papua Nugini dengan 840 bahasa daerah. Sumber.

Ada yang punya pengalaman yang sama ?

Tyas is now a Partner Consultant and Trainer on Digital and Social Media at Bangwin Consulting, Freelancer, Writer/Blogger, Podcaster. For project inquiries, tyas@bangwinconsulting.com

Leave a comment